TANGERANG, KOMPAS.com - Kebakaran melanda Sekolah Menengah Kejuruan Persatuan Guru Republik Indonesia (SMK PGRI) 1 Tangerang, di Jalan Perintis Kemerdekaan, Kecamatan Tangerang, Kota Tangerang, pada Jumat (10/6/2022) malam.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tangerang Ghufron Falveli menduga kebakaran terjadi karena korsleting.
"Penyebabnya, sementara ini karena ada korsleting listrik," ungkap Ghufron, saat ditemui di lokasi, Jumat.
Baca juga: SMK PGRI 1 Tangerang Kebakaran, Tim Damkar Masih Berupaya Padamkan Api
Ghufron menuturkan, pihaknya telah menyerahkan penyelidikan lebih lanjut kepada kepolisian.
"Lebih lanjutnya sudah kita serahkan kepada jajaran Polisi Sektor dan pemilik yayasan (SMK PGRI 1 Tangerang)," ucap Ghufron.
Menurut Ghufron, BPDB Kota Tangerang menerima laporan soal kebakaran itu sekitar pukul 20.50 WIB.
Setelah menerima laporan, BPDB mengerahkan 35 personel dan lima unit mobil pemadam kebakaran. Mereka tiba di tempat kejadian perkara dalam waktu 15 menit.
"Pukul 21.14 WIB, api sudah bisa kita kendalikan dan di posisi 21.30 WIB itu sudah mulai proses pendinginan," ungkap Ghufron.
Menurut dia, kebakaran itu hanya terjadi di salah satu ruangan beserta atap gedung SMK itu saja. Api pun tidak merembet ke gedung lainnya.
"Tidak ada kerugian selain atap, meja dan kursi," katanya.
Baca juga: SMK PGRI 1 Tangerang Kebakaran, Titik Api Berasal dari Ruangan Tak Terpakai
Darlim (56), satpam SMK PGRI 1 Tangerang sekaligus saksi, mengatakan, ia melihat api di lantai tiga gedung sekolah itu. Ia langsung membawa alat pemadam ke arah munculnya api.
"Saya lihat ada api di situ, langsung saya kejar, saya naik bawa pemadam. Saya naik, berusaha, enggak bisa (padam) juga," sebutnya, ditemui di SMK PGRI 1 Tangerang, Jumat.
Karena tak bisa memadamkan api, Darlim mematikan aliran listrik di sekolah itu melalui mini circuit breaker yang ada.
Sejumlah warga sekitar langsung mendatangi gedung sekolah yang terbakar hingga ke bagian atap itu. Ia lalu meminta kepada warga sekitar untuk menelepon tim pemadam kebakaran.
"MCB saya turun-turunin semua. Tetangga sebelah datang ke sini, tolong telepon pemadamnya," ujar Darlim.
Baca juga: Kebakaran Pabrik Tiner di Curug Tangerang Telah Dipadamkan dalam 2,5 Jam
Dalam kesempatan itu, ia menyatakan bahwa ruang yang terbakar adalah bekas ruang multimedia. Menurut dia, tak ada satu pun orang yang berada di ruang tersebut saat kebakaran terjadi.
"Tadinya ada isinya, cuma sudah enggak ada lagi. Itu juga sudah enggak ada orang-orang sini," tutur Darlim.
Ia mengaku tak mengetahui penyebab kebakaran di ruang tersebut. "Kalau itu (penyebab kebakaran), saya enggak tahu," kata Darlim.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.