JAKARTA, KOMPAS.com - Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran mengimbau masyarakat di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya agar tidak lengah terhadap potensi penularan Covid-19.
Bersamaan dengan itu, Fadil mengingatkan masyarakat agar segera melaksanakan vaksinasi booster atau penyuntikan vaksin Covid-19 dosis ketiga.
"Saya minta masyarakat untuk tetap tidak lengah, khususnya terkait vaksinasi booster, ini kita capaiannya masih perlu kita tingkatkan," ujar Fadil kepada wartawan, Senin (13/6/2022).
Baca juga: Kasus Covid-19 di Jakarta Kembali Meningkat, Rata-rata Bertambah 300 Per Hari
Fadil berpandangan, melandainya kasus Covid-19 beberapa waktu lalu membuat masyarakat lengah terhadap penularan yang masih terjadi. Penerapan protokol kesehatan di masyarakat pun mulai mengendur.
Imbasnya, kasus penularan Covid-19 khususnya di wilayah DKI Jakarta berangsur-angsur naik dibandingkan beberapa waktu sebelumnya.
"Saya lihat karena euforia makin menurunnya makain melandainya Covid-19, masyarakat mulai agak sedikit lupa dan agak lengah," kata Fadil.
Baca juga: Kasus Covid-19 di DKI Jakarta Melonjak akibat Subvarian Baru Omicron di Tengah Pelonggaran Aturan
Untuk diketahui, Kasus Covid-19 di DKI Jakarta kini tengah mengalami lonjakan.
Berdasarkan data dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta pada Minggu (12/6/2022) tercatat ada penambahan kasus positif sebanyak 322 dalam kurun waktu 24 jam.
Jumlah total kasus positif hingga saat ini sebanyak 1.236.002 orang. Sebanyak 15.303 di antaranya sudah dinyatakan sembuh ataupun meninggal dunia.
Baca juga: Subvarian Baru Omicron Terdeteksi di Jakarta, Protokol Kesehatan Akan Ditingkatkan
Kenaikan kasus ini sudah terlihat sejak pekan lalu. Pada Selasa (7/6/2022), kasus infeksi harian di Jakarta melampaui angka 200 per hari.
Selanjutnya, pada Rabu (8/6/2022) tercatat penambahan 288 kasus. Kemudian, pada Kamis (9/6/2022) jumlah kasus baru kembali meningkat di angka 276.
Sedangkan pada Jumat (10/6/2022), jumlah kasus baru Covid-19 bertambah 333 kasus.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes DKI Jakarta Dwi Oktavia mengatakan, peningkatan jumlah kasus harian diduga disebabkan oleh berbagai faktor.
"Penyebabnya multifaktor ya. Mulai dari masyarakat yang makin banyak dan bebas berinteraksi, hingga masyarakat yang mulai sering lepas masker meski berada di dalam ruangan," kata Dwi saat dikonfirmasi, Sabtu (11/6/2022).
Selain melonggarnya kebiasaan masyarakat dalam menjaga protokol kesehatan, Dwi menyebut vaksinasi booster yang belum merata juga menjadi faktor lainnya penyebab meningkatnya kasus Covid-19 akhir-akhir ini.
"Selain itu, belum semua orang yang mengikuti vaksin booster juga menjadi faktor," kata dia.
Sementara itu, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin sebelumnya menjelaskan penyebab kasus harian Covid-19 nasional mulai meningkat di atas 500 dalam tiga hari terakhir.
Budi mengatakan, ada beberapa indikator yang harus dilihat dari kenaikan kasus Covid-19, yaitu kenaikan kasus biasanya terjadi 27-35 hari setelah Lebaran, angka positivity rate dan varian baru virus Corona.
Menurut Budi, berkaca dari tahun lalu, kenaikan kasus Covid-19 tahun ini wajar terjadi.
"Lebaran kita kan kemarin 2 Mei jadi kok enggak naik (kasus Covid-19)? Belum naik, karena kejadiannya 27-35 hari, sekarang terjadi kenaikan, itu pertama normal, setiap hari raya besar pasti ada kenaikan," kata Budi saat ditemui di Gedung Kemenkes, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (10/6/2022).
Selain mendeteksi adanya kenaikan kasus harian Covid-19, pemerintah juga menemukan adanya deteksi kasus Covid-19 varian baru.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melaporkan, 4 kasus Covid-19 akibat penularan subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 yang ditemukan di Bali.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.