JAKARTA, KOMPAS.com - Politikus senior M Taufik belum mendapatkan kepastian mengenai pemecatannya dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Gerindra.
M Taufik hingga saat ini masih berstatus sebagai kader partai berlambang kepala garuda tersebut.
"Belum, belum (mendapatkan kepastian)," ujar Taufik saat dihubungi melalui telepon, Senin (13/6/2022).
Baca juga: Ketua DPD Gerindra: M Taufik Sampai Detik Ini Masih Jadi Kader Kami
Taufik juga menegaskan bahwa dirinya masih berstatus sebagai anggota DPRD DKI Jakarta.
Dia masih aktif sebagai anggota dewan dan bertugas sebagai anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta.
"Saya di Komisi D," ucap Taufik.
Baca juga: Politikus Gerindra Ini Meneteskan Air Mata Mendengar M Taufik Dipecat
Dia juga mengaku belum berkomunikasi dengan DPP Gerindra berkait isu pemecatannya.
Saat ini Taufik masih menunggu sembari mempersiapkan pengumuman pengunduran dirinya yang sudah digembar-gemborkan di media.
"Tunggu saja (pengumumannya)," tutur Taufik.
Rekomendasi pemecatan M Taufik
Sebelumnya, seluruh anggota Majelis Kehormatan Partai (MKP) Partai Gerindra bersepakat mengeluarkan rekomendasi pemecatan M Taufik pada, Selasa (7/6/2022).
"MKP, Majelis Kehormatan Partai, yang ini ada lima majelisnya, sepakat kita untuk memutus (rekomendasi) Saudara Taufik dipecat sebagai kader Gerindra mulai keputusan itu disampaikan pada hari ini," kata Wakil Ketua MKP Gerindra Wihadi Wiyanto di kantor DPP Partai Gerindra, Jakarta, Selasa siang.
Widahi menjelaskan, salah satu alasan rekomendasi pemecatan Taufik adalah sikap tidak loyal Taufik kepada partai berlambang kepala garuda itu.
Baca juga: Ketua DPD Gerindra DKI Sebut Pemecatan M Taufik Baru Rekomendasi, Belum Keputusan DPP
Ia menuturkan, pada 21 Februari 2022 lalu, Taufik sudah pernah dipanggil. Dalam keterangannya pada pemanggilan tersebut Taufik menyatakan akan loyal kepada Gerindra.
Namun, menurut Wihadi, setelah itu Taufik justru menunjukkan sikap tidak loyal, terutama setelah ia dicopot sebagai wakil ketua DPRD DKI Jakarta.
Ia menyinggung sikap Taufik yang sempat bermanuver dengan menyatakan akan mengundurkan diri dari Partai Gerindra.
Baca juga: Pecat M Taufik, Gerindra Dinilai Akan Kehilangan Suara di Jakarta
"Melihat ketidakloyalan daripada Saudara Taufik dan juga menyalahi apa yang sudah disampaikan pada 21 Februari, dia mengatakan akan tetap dengan Gerindra, tapi pada kenyataannya dengan manuver-manuver dia mengatakan akan mundur," ujar Wihadi.
Di samping itu, Wihadi juga mempersoalkan kinerja Taufik sebagai ketua DPD DKI Jakarta yang tidak mampu mendirikan kantor DPD serta gagal memenangkan Prabowo Subianto di Ibu Kota pada Pemilihan Presiden 2019 lalu.
"Salah satunya saat Pilpres 2019 itu DKI kalah, dia sebagai ketua DPD, dan pada saat itu menjabat sebagai ketua DPD tidak mempunyai kantor DPD, jadi kantornya pindah-pindah. Kita partai besar masa kantornya pindah-pindah?" kata Wihadi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.