Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PKL Menjamur di Sekitar Tebet Eco Park, Disebut Bikin Macet hingga Rusak Estetika Taman

Kompas.com - 13/06/2022, 18:19 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Ivany Atina Arbi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah warga mengeluhkan keberadaan pedagang kaki lima (PKL) yang berjualan di pinggir jalan di sekitaran Tebet Eco Park, Jakarta Selatan.

Salah satu warga, Zatara (31) mengatakan, keberadaan PKL di sekitaran Tebet Eco Park itu dinilai merusak estetika taman yang belum lama diresmikan itu.

Sejumlah PKL itu kerap bermunculan saat akhir pekan. Mereka yang berjualan di tepi jalan membuat lalu lintas tersendat.

"Mereka (PKL) kan dagang di pinggir jalan, itu buat macet. Karena banyak orang yang beli itu menutup kendaraan yang mau lewat. Taman sudah cakep, tapi ada yang begitu rusak," ucap Zatara.

Pria yang tinggal di Menteng Dalam, Jakarta Selatan, itu mengaku laju kendaraannya beberapa kali terhambat karena keberadaan PKL.

Baca juga: Marak Parkir Liar di Kawasan Tebet Eco Park, Wagub DKI Sebut Perlu Tambahan Kantong Parkir

Ia pun meminta agar PKL tersebut dapat dibina atau diberikan tempat khusus agar tak mengganggu kendaraan yang ingin melintas.

"Kalau bisa ada tempat. Jadi orang yang ingin melintas tidak terganggu. Mereka juga masih bisa cari uang di lokasi yang ramai," ucap Zatara.

Warga lain, Ramadhan (29) mengaku beberapa kali melihat kesemrawutan di Tebet Eco Park.

"Sering banget itu kalo Sabtu atau Minggu ramai. Sampai susah jalan. Saya pakai motor aja susah," ucap Ramadhan.

Selain karena maraknya PKL yang berjualan di pinggir jalan, lalu lintas juga terhambat karena keberadaan kantong-kantong parkir liar di tempat wisata itu.

Baca juga: Wagub DKI Jakarta Imbau Warga Gunakan Kendaraan Umum ke Tebet Eco Park

"Ada motor juga yang parkir di trotoar. Itu memang sudah ada parkir, tapi masih banyak yang di pinggir, jadi keliatan kumuh. Terakhir kemarin kalau tidak salah ditindak sama Dishub," ucap Ramadhan.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, Senin (13/6/2022), di lokasi tampak sejumlah PKL masih berjualan di sisi jalan bahkan di atas trotoar.

PKL yang berjualan makanan hingga mainan anak itu memakan sebagian badan jalan yang diperuntukkan bagi kendaraan 

Di sisi lain, tampak juga sejumlah motor terparkir di atas trotoar. Bahkan, motor tersebut diletakkan tak jauh dari spanduk larangan parkir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemprov DKI Siapkan Mitigasi Cegah Risiko dan Dampak Perekonomian Setelah Jakarta Tak Lagi Ibu Kota

Pemprov DKI Siapkan Mitigasi Cegah Risiko dan Dampak Perekonomian Setelah Jakarta Tak Lagi Ibu Kota

Megapolitan
Polisi Tangkap TikTokers Galihloss Buntut Konten Diduga Nistakan Agama

Polisi Tangkap TikTokers Galihloss Buntut Konten Diduga Nistakan Agama

Megapolitan
Polisi Tangkap Begal Remaja yang Beraksi di Jatiasih dan Bantargebang Bekasi

Polisi Tangkap Begal Remaja yang Beraksi di Jatiasih dan Bantargebang Bekasi

Megapolitan
Jangan Khawatir Lagi, Taksi 'Online' Dipastikan Boleh Antar Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Jangan Khawatir Lagi, Taksi "Online" Dipastikan Boleh Antar Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Anak yang Aniaya Ibu Kandungnya di Cengkareng

Polisi Periksa Kejiwaan Anak yang Aniaya Ibu Kandungnya di Cengkareng

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Tak Ditolong Saat Pendarahan dan Dirampas Ponselnya oleh Kekasih

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Tak Ditolong Saat Pendarahan dan Dirampas Ponselnya oleh Kekasih

Megapolitan
Polisi Tangkap Selebgram Terkait Kasus Narkoba di Jaksel

Polisi Tangkap Selebgram Terkait Kasus Narkoba di Jaksel

Megapolitan
Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Ditinggal Kekasih Saat Pendarahan

Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Ditinggal Kekasih Saat Pendarahan

Megapolitan
Ketua Fraksi PSI: Penonaktifan NIK Konsekuensi bagi Warga Jakarta yang Pindah ke Daerah Lain

Ketua Fraksi PSI: Penonaktifan NIK Konsekuensi bagi Warga Jakarta yang Pindah ke Daerah Lain

Megapolitan
Bukan Transaksi Narkoba, 2 Pria yang Dikepung Warga Pesanggrahan Ternyata Mau ke Rumah Saudara

Bukan Transaksi Narkoba, 2 Pria yang Dikepung Warga Pesanggrahan Ternyata Mau ke Rumah Saudara

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibunuh 'Pelanggannya' karena Sakit Hati

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibunuh "Pelanggannya" karena Sakit Hati

Megapolitan
12 Perusahaan Setor Dividen 2023 ke Pemprov DKI, Nilainya Capai Rp 545,8 Miliar

12 Perusahaan Setor Dividen 2023 ke Pemprov DKI, Nilainya Capai Rp 545,8 Miliar

Megapolitan
Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng Positif Konsumsi Narkoba

Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng Positif Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Ada di Lokasi yang Sama, Anggota Polres Jaktim Mengaku Tak Tahu Rekan Sesama Polisi Pesta Sabu

Ada di Lokasi yang Sama, Anggota Polres Jaktim Mengaku Tak Tahu Rekan Sesama Polisi Pesta Sabu

Megapolitan
Warga Serpong Curhat soal Air PDAM Sering Tak Mengalir ke Perumahan

Warga Serpong Curhat soal Air PDAM Sering Tak Mengalir ke Perumahan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com