Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 14/06/2022, 13:41 WIB
Ihsanuddin

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Girder Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung yang terpasang terlalu rendah mengganggu arus lalu lintas di Jembatan Curug Raya, Pondok Gede, Kota Bekasi.

Girder itu hampir menutupi akses jalan di atas jembatan tersebut sehingga hanya sepeda motor dan mobil berukuran pendek yang bisa melintas. 

Pesepeda motor pun bahkan harus menundukkan kepalanya saat melintas di bawah girder. 

Kepala Bidang Bina Marga Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (BMSDA) Kota Bekasi Idi Susanto membenarkan girder yang mengganggu arus lalu lintas di jembatan itu merupakan proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung.

"Jadi itu pekerjaan dari KCIC (Kereta Cepat Indonesia China) kalau erection (naikin girder) clearence-nya (ruang langit-langit) tinggginya gak bisa dilewatin," kata Idi kepada wartawan, Selasa (14/6/2022), dilansir dari Tribun Jakarta. 

Baca juga: Viral soal Video yang Menarasikan Tol Becakayu Ambles, Ini Faktanya

Idi mengatakan, pihaknya sempat meminta pelaksana proyek untuk dibuatkan terlebih dahulu jembatan baru yang lebih rendah sebelum memulai pekerjaan pemasangan girder tersebut.

Namun, pihak pelaksana proyek memilih untuk tetap melakukan pekerjaan sambil pembangunan jembatan baru dilakukan.

"Karena schedule (jadwal) KCIC ketat jadi dikerjakan secara paralel jadi jembatan baru selesai di akhir Juli (2022) tapi dia udah mulai pasang dulu di situ," jelas dia.

Jembatan baru nantinya akan menggantikan jembatan lama. Tinggi jembatan baru disesuaikan dengan girder kereta cepat agar dapat dilintasi dengan mudah.

"Kalau jembatan baru mah aman dibuatkan agar bisa dilewati karena kalau jembatan yang lama memang sudah tidak bisa dilewati kalau sudah ada KCIC. Nanti jembatan lama dibongkar atau diportal lah," jelas dia.

Baca juga: Beredar Video Tol Becakayu Ambles, PUPR: Tidak Benar, Itu Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung

Posisi jembatan baru berada di sebelah jembatan lama. Selama proses pembuatan jembatan baru, pengendara sepeda motor dan mobil kecil tetap dapat melintas di jembatan lama.

KCIC sempat melakukan percobaan kendaraan yang dapat melintas di jembatan selama pekerjaan berlangsung.

Hanya kendaraan roda empat beratap rendah yang bisa melaju, sedangkan pengendara sepeda motor masih memungkinkan melintas dengan menundukkan kepala.

"Dari pada ditutup total itu masih bisa dibuat akses sementara buat motor kendaraan kecil sampai sekitar 1 bulan setengah lah sampai akhir Juli, nanti Agustus sudah normal pakai jembatan baru," tegasnya.

Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul "Bukan Ambruk, Girder Proyek Kereta Cepat Terlalu Rendah: Pemotor Nunduk Lintasi Jembatan Curug"

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Hari Ini: Jabodetabek Hujan Siang-Malam

Prakiraan Cuaca Hari Ini: Jabodetabek Hujan Siang-Malam

Megapolitan
Pencuri Motor di Pesanggrahan Bikin Kunci Modifikasi Sendiri untuk Memuluskan Aksi

Pencuri Motor di Pesanggrahan Bikin Kunci Modifikasi Sendiri untuk Memuluskan Aksi

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kesendirian Rohmanto di Akhir Hayatnya, Meninggal di Tumpukan Sampah | Masalah Guru Honorer Terima Gaji Rp 300.000 Sudah Diselesaikan

[POPULER JABODETABEK] Kesendirian Rohmanto di Akhir Hayatnya, Meninggal di Tumpukan Sampah | Masalah Guru Honorer Terima Gaji Rp 300.000 Sudah Diselesaikan

Megapolitan
Harga Tiket Damri Jakarta-Purwokerto dan Jadwalnya per November 2023

Harga Tiket Damri Jakarta-Purwokerto dan Jadwalnya per November 2023

Megapolitan
Harga Tiket DAMRI Jakarta-Cilacap dan Jadwalnya per November 2023

Harga Tiket DAMRI Jakarta-Cilacap dan Jadwalnya per November 2023

Megapolitan
Lambang Kabupaten Bekasi dan Artinya

Lambang Kabupaten Bekasi dan Artinya

Megapolitan
Nekat Merokok di Kampung Tanpa Asap Rokok Matraman, Siap-siap Kena Denda

Nekat Merokok di Kampung Tanpa Asap Rokok Matraman, Siap-siap Kena Denda

Megapolitan
Sudah 2 Tahun Beraksi, Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Pakai Kunci Buatan Sendiri

Sudah 2 Tahun Beraksi, Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Pakai Kunci Buatan Sendiri

Megapolitan
BNN: Pengguna Narkotika di Indonesia Turun, Lebih dari 300.000 Anak Terselamatkan

BNN: Pengguna Narkotika di Indonesia Turun, Lebih dari 300.000 Anak Terselamatkan

Megapolitan
3 Guru Honorer SDN Malaka Jaya 10 Jaktim Digaji Pakai Dana BOS, Ada yang Dapat Cuma Rp 500.000

3 Guru Honorer SDN Malaka Jaya 10 Jaktim Digaji Pakai Dana BOS, Ada yang Dapat Cuma Rp 500.000

Megapolitan
Soal Kasus Aiman, TPN Ganjar-Mahfud: Kebebasan Berbicara Jangan Dibungkam

Soal Kasus Aiman, TPN Ganjar-Mahfud: Kebebasan Berbicara Jangan Dibungkam

Megapolitan
Anies-Muhaimin Belum Tentukan Jadwal Kampanye Bersama

Anies-Muhaimin Belum Tentukan Jadwal Kampanye Bersama

Megapolitan
Perjalanan KRL Tujuan Bogor Sempat Terhambat akibat Gangguan Persinyalan

Perjalanan KRL Tujuan Bogor Sempat Terhambat akibat Gangguan Persinyalan

Megapolitan
Fakta-fakta Guru SDN di Jaktim yang Dapat Upah Rp 300.000 per Bulan: Tak Keberatan hingga Gaji Dinaikkan

Fakta-fakta Guru SDN di Jaktim yang Dapat Upah Rp 300.000 per Bulan: Tak Keberatan hingga Gaji Dinaikkan

Megapolitan
Bendung Katulampa Siaga 2, BPBD DKI Pantau Permukiman di Bantaran Ciliwung

Bendung Katulampa Siaga 2, BPBD DKI Pantau Permukiman di Bantaran Ciliwung

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com