JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta Ahmad Riza Patria meminta masyarakat memperketat penerapan protokol kesehatan. Sebab, kasus subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 sudah teridentifikasi di ibu kota.
Riza mengatakan, meski subvarian baru tersebut tidak berbahaya seperti varian Delta, namun ia meminta masyarakat tetap waspada.
"Salah satunya sumbernya adalah subvarian omicron, tapi itu tidak membahayakan seperti Delta. Namun demikian sekalipun tidak membahayakan seperti Delta tapi tetap hati-hati dan waspada," kata Riza, di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (14/6/2022).
Baca juga: Pandemi Covid-19 Masih Ada, Masyarakat Diminta Tetap Waspada
Riza mengakui adanya peningkatan kasus Covid-19 di Jakarta dalam beberapa waktu terakhir.
Dia menduga, peningkatan kasus disebabkan oleh aktivitas libur Lebaran pada awal Mei 2022 lalu dan juga munculnya subvarian baru Omicron.
"Betul sekali kita ini sudah selesai libur Lebaran ada peningkatan (kasus Covid-19)," ujar Riza di Polda Metro Jaya, Senin (13/6/2022).
Untuk itu Riza meminta agar warga tetap taat mematuhi protokol kesehatan yang ditetapkan oleh pemerintah.
"Kami minta sekalipun sudah diperkenankan tidak menggunakan masker di ruang terbuka, kami minta seluruh warga Jakarta khususnya agar tetap patuh, taat, disiplin bertanggung jawab menggunakan dan melaksanakan protokol kesehatan," ujar Riza.
Baca juga: Vaksin Covid-19 Mampu Lawan Penularan Subvarian Omicron BA.4 dan BA.5
Sebelumnya, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melaporkan penambahan empat pasien positif Covid-19 yang terpapar subvarian Omicron BA.4 dan BA.5. Dengan demikian, total kasus subvarian tersebut berjumlah delapan orang.
Juru Bicara Kemenkes Mohammad Syahril memerinci, penambahan kasus tersebut terdiri atas tiga orang yang terinfeksi BA.5 dan satu orang pelaku perjalanan luar negeri (PPLN) terinfeksi BA.4. Keempatnya teridentifikasi di DKI Jakarta.
"Yang satu umurnya 20 tahun perempuan, yang kedua perempuan 40 tahun, lalu laki-laki usia 22 tahun, dan laki-laki 30 tahun," jelas Syahril kepada Kompas.com, Minggu (12/6/2022).
Adapun empat kasus awal terdeteksi di Bali. Dari jumlah tersebut, satu warga negara Indonesia (WNI) terinfeksi BA.4 dan tidak mengalami gejala.
Kemudian, dua warga negara asing (WNA) yang terpapar BA.5 juga tidak mengalami gejala. Selain itu, ada satu WNA lain yang mengalami gejala ringan.
Syahril menjelaskan, dari empat kasus tambahan di Jakarta, satu pasien mengalami gejala sedang, yakni batuk, sesak napas, dan sakit kepala.
Baca juga: Bertambah, Kini 8 Kasus Subvarian Baru Omicron Teridentifikasi di Indonesia
Pasien tersebut seorang perempuan berusia 20 tahun. Ia terindikasi tertular subvarian Omicron BA.5.