JAKARTA, KOMPAS.com - Tebet Eco Park ditutup sementara setelah menuai polemik kemacetan sejak diresmikan pada 23 April 2022 lalu.
Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas Pertamanan dan Hutan Kota memutuskan menutup Tebet Eco Park kurang lebih selama dua pekan, hingga akhir Juni 2022.
Masalah kemacetan di taman yang baru saja dibuka itu pernah terekam Kompas.com pada Minggu (24/4/2022) sore, tepatnya sehari setelah peresmian taman.
Baca juga: Tebet Eco Park Ditutup hingga Akhir Juni 2022
Arus lalu lintas di Tebet Eco Park, khususnya di Tebet Raya Barat macet total disebabkan parkir liar kendaraan pengunjung taman.
Kemacetan tersebut juga diakui oleh Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo.
Awalnya, Syafrin menyebutkan, penyebab kemacetan adalah animo masyarakat yang tinggi karena Tebet Eco Park merupakan tempat rekreasi baru di Jakarta.
"Karena biasanya begitu ada hal baru, animo masyarakat untuk melakukan kunjungan ke tempat itu demikian masifnya," tutur dia, Senin (25/4/2022).
Solusinya, Dishub DKI Jakarta menambah kantong parkir di sekitar Tebet Eco Park.
Baca juga: Anies Panggil Wali Kota Jaksel, Minta Masalah PKL dan Parkir Liar di Tebet Eco Park Dibereskan
Sampai dengan 14 Juni 2022, sudah disediakan 11 kantong parkir dengan kapasitas 570 kendaraan roda empat dan 4.400 kendaraan roda dua.
Menyediakan kantong parkir tidak lantas membuat masyarakat patuh dan tidak parkir di badan jalan.
Pada Senin (13/6/2022), parkir liar dan kemacetan masih terjadi di Tebet Eco Park.
Kemacetan justru bertambah karena kali ini badan jalan tidak hanya digunakan untuk parkir liar, tetapi juga untuk lapak berjualan para pedagang kaki lima.
Padahal, peringatan sanksi keras berupa penggembosan ban kendaraan hingga penderekan sudah ditulis sangat besar di lokasi.
Kepala Dinas Perhubungan Syafrin Lipotu mengaku gerah dengan ulah masyarakat yang parkir sembarangan, padahal Pemprov DKI sudah menyediakan lahan parkir yang memadai.
Baca juga: Kendaraan yang Parkir Sembarangan di Tebet Eco Park Akan Diangkut Petugas
"Dan kami sudah mengimbau masyarakat untuk parkir di sana, tapi kemudian itu tidak dimanfaatkan optimal, malah parkir di badan jalan," ujar Syafrin. Selasa (14/6/2022).
Syafrin mengatakan, tidak segan untuk memberikan sanksi lebih tegas lagi berupa penilangan dan akan mengangkut setiap kendaraan yang masih bandel parkir sembarangan.
"Upaya kita masih secara preventif, tapi ke depan kalau masih ada parkir (sembarangan), kita akan angkut kendaraannya dan diberikan tilang kepada yang bersangkutan," ucap dia.
Masalah tersebut rupanya sampai ke telinga Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Orang nomor satu di DKI itu meminta dua pejabat yang paling bertanggung jawab, yaitu Kepala Dinas Pertamanan dan Hutan Kota (Distamhut) Suzi Marsitawati dan Wali Kota Jakarta Munjirin membereskan masalah yang terjadi di sekitar Tebet Eco Park.
Kedatangan Munjirin dan Suzi terekam di Balai Kota DKI Jakarta pada Selasa (14/6/2022) sore.
Mereka berdua kompak keluar dari kantor Gubernur dan menyebut mendapat arahan langsung agar segera mengatasi parkir liar dan PKL yang ada di Tebet.
Baca juga: Anggota DPRD Minta Kepadatan Pengunjung di Tebet Eco Park Segera Diatasi
"Ya tadi ada petunjuk-petunjuk dari Pak Gubernur," tutur Munjirin.
Hitungan jam setelah kedua pejabat ini dipanggil, akun Instagram resmi milik Distamhut DKI Jakarta mengunggah foto pengumuman penutupan sementara Tebet Eco Park untuk perbaikan fasilitas.
"Penutupan sementara Tebet Eco Park, dalam rangka pemeliharaan taman dan perbaikan fasilitas sampai dengan akhir Juni 2022," dikutip dari unggahan @tamanhutandki.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.