Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jembatan Antilope Tak Bisa Dilalui Kendaraan Tinggi karena Tertutup Girder Kereta Cepat, Ini Jalan Alternatifnya

Kompas.com - 15/06/2022, 14:30 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com- Kendaraan dengan tinggi 1,7 meter lebih tak lagi bisa melalui jembatan penyeberangan antilope, Jatibening Baru, Kecamatan Pondok Gede, Kota Bekasi.

Akses kendaraan tinggi di jembatan tersebut tertutup oleh girder box Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) yang mulai dipasang pada 13 Juni lalu.

Karena posisi girder box yang rendah, jembatan antilope kini hanya bisa dilalui sepeda motor dan mobil sedan.

Meski demikian, pihak kepolisian, dinas perhubungan dan PT Kereta Cepat Indonesia-China  sudah menyiapkan jalur alternatif.

"Sebagai bentuk pengalihan arus lalu lintas, pengguna jalan atau pengendara bisa memanfaatkan jembatan Kodam Baru yang dibangun oleh PT KCIC dan sudah dioperasikan sejak tanggal 29 Mei 2022," kata Corporate Secretary PT KCIC Rahadian Ratry kepada Kompas.com, Rabu (15/6/2022). 

Baca juga: Girder Kereta Cepat Jakarta-Bandung Terlalu Rendah, Pemotor Harus Nunduk Saat Melintas

Berikut ini pengaturan lalu lintas di sekitar jembatan antilope :

  • Kendaraan dari arah Jalan Kemang Raya menuju Jalan Kalimalang dialihkan menuju Overpass Kodam/Overpass Kapin.
  • Kendaraan dari arah Jalan Kalimalang yang akan menuju Jalan Kemang Raya dialihkan menuju Overpass Kodam/Overpass Kapin.
  • Kendaraan dari arah Jalan Curug yang akan menuju Jalan Kemang Raya bisa dialihkan menuju Overpass Kodam/Overpass Kapin.
  • Kendaraan dari arah Jalan Kemang Raya yang akan menuju Jalan Curug Raya dialihkan menuju Overpass Kodam/Overpass Kapin.
  • Kendaraan dari Jalan Anugerah yang akan menuju Jalan Kalimalang bisa melalui Jembatan Jatiwaringin atau Overpass Kodam.

Rahadian mengatakan, girder box yang berada di sekitar Jembatan Antilope adalah girder box proyek KCJB yang dipasang melengkapi 2.535 total girder box. Dalam proses pemasangan tidak ada penurunan atau masih sesuai dengan standar teknis yang ada.

Baca juga: Girder Kereta Cepat Tutupi Akses Jembatan Antilope, PT KCIC Bangun Jembatan Baru, Rampung Dua Bulan Lagi

Sebelum pemasangan girder box, pihak kontraktor sudah melakukan sosialisasi dan komunikasi dengan Pemerintah Kota Bekasi dan warga sekitar. Komunikasi juga dijalin dengan pihak Dinas Perhubungan.

"Pada prinsipnya warga menyepakati sistem pengaturan lalu lintas dengan tetap memanfaatkan jembatan antIlope eksisting secara terbatas dan proses pembangunan Proyek KCJB dapat berlanjut," kata Rahadian. 

Jembatan Antilope kini hanya dapat dilintasi oleh kendaraan dengan ketinggian maksimal 1,7 meter seperti sepeda motor dan mobil sedan, dengan pengawasan ketat. 

Sebagai bentuk pengamanan, dipasang pemberitahuan, portal pembatas ketinggian di dua sisi, dan lampu penerangan.

"Selain itu dilakukan penjagaan 24 jam (3 shift) untuk memastikan warga aman ketika melintas," kata Rahadian. 

Baca juga: Alasan Girder Kereta Cepat Tetap Dipasang di Atas Jembatan Antilope meski Halangi Jalan

Secara paralel, pembangunan jembatan baru pengganti jembatan Antilope sedang berjalan dan ditargetkan selesai pada 10 Agustus 2022.

Setelah selesai, jembatan antilope akan dibongkar dan arus lalu lintas sepenuhnya dialihkan ke jembatan baru.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Megapolitan
“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

Megapolitan
Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Megapolitan
Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Megapolitan
Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Megapolitan
Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Megapolitan
Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Megapolitan
Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Megapolitan
Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Megapolitan
Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi 'Start' dan Ragu-ragu

Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi "Start" dan Ragu-ragu

Megapolitan
Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Megapolitan
Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Megapolitan
Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Megapolitan
Saat Pedagang Kecil Jaga Marwah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran meski Sudah Jadi Pemenang

Saat Pedagang Kecil Jaga Marwah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran meski Sudah Jadi Pemenang

Megapolitan
Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com