"Cuma karena arus dan kalinya dalam buat Putra, terseret, lepas lah pegangannya itu. Nah karena ketakutan itulah mereka pada diam, gitu," sambungnya.
Selain itu, Maman menuturkan, pakaian yang dikenakan korban sempat dipindahkan oleh teman-teman korban ke tempat lain.
"Memang bajunya ada di pinggir sungai sama temannya dipindahin dari pinggir sungai ke pondok dekat makam," ujarnya.
Namun, pihak keluarga enggan berspekulasi soal motif dipindahkan pakaian korban.
"Nah itu kan bicaranya mungkin (sama polisi), karena saya belum tahu akan hal itu. Cuma yang menjadi permasalahan yaitu apakah yang tadi mungkin (motifnya menghilangkan jejak) atau mungkin memang mereka merasa kasihan sama temannya karena bajunya ada di pinggir kali," imbuhnya.
Atas kejadian yang dialami keponakannya, kata Maman, pihak keluarga telah mengikhlaskan korban meninggal sebagai musibah.
"Kalau dari kami tidak tahu ada tindak lanjut atau tidak dari pihak kepolisian, tapi saya bersama keluarga sebenarnya sudah mengikhlaskan ini sebagai musibah," pungkas Maman.
Adapun jenazah laki-laki berusia 11 tahun yang ditemukan di Pintu Air Manggarai sekitar pukul 08.00 WIB.
Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Menteng, Komisaris Polisi Netty Rosdiana Siagian mengatakan, korban diduga tenggelam terseret arus saat berenang di aliran Sungai Ciliwung.
"Ditemukan mayat seorang laki-laki tanpa busana di pintu air (Manggarai), diduga korban tenggelam terbawa arus," ujar Netty, dalam keterangannya, Selasa.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.