JAKARTA, KOMPAS.com - Wali Kota Jakarta Timur M Anwar menegaskan bahwa pihaknya siap menertibkan lokalisasi Gunung Antang, Matraman.
"Siap, kapan pun siap. Hanya kami perlu koordinasi," ujar Anwar saat ditemui di Blok C Kantor Wali Kota Jakarta Timur, Rabu (15/6/2022).
Anwar menyebutkan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Kapolres Jakarta Timur, Dandim Jakarta Timur, Kejari Jakarta Timur, hingga Pengadilan Negeri Jakarta Timur.
"Prinsipnya mereka semua mendukung dan siap," kata Anwar.
Baca juga: Terduga Preman Serang dan Lukai Warga di Jatinegara, Lokalisasi Gunung Antang Diminta Ditutup
Hal terpenting, lanjut Anwar, Pemerintah Kota Jakarta Timur harus berkoordinasi dengan PT Kereta Api Indonesia (KAI) yang memiliki lahan Gunung Antang.
"Tinggal KAI-nya kami undang dan ditanya. Pasca-penertiban, mereka mau buat apa dan ada program apa. Kalau tidak gitu, ya pasti terus kejadian," kata Anwar.
"Jangan sampai fasilitas seperti itu tidak terawat. Jadi akhirnya rawan tawuran dan sebagainya," tutur dia.
Baca juga: Terkait Penertiban Lokalisasi Gunung Antang, Pemkot Tunggu Jawaban PT KAI
Sebelumnya, warga mendesak lokalisasi Gunung Antang ditutup, imbas penyerangan yang terjadi di Jalan Kemuning, RT 005 RW 001, Kelurahan Rawa Bunga, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur.
Setidaknya, penyerangan di wilayah RW 001 Rawa Bunga terjadi dua kali. Pertama pada Minggu (12/6/2022) dini hari dan Senin (13/6/2022).
Empat pria berinisial RH, SI, SP, dan RK menjadi korban penyerangan pada Minggu dini hari.
Salah satu korban, SI, telah melaporkan kasus penyerangan tersebut ke Mapolres Jakarta Timur.
Laporan korban diterima pihak Polres Jakarta Timur dengan nomor registrasi LP/B/1274/VI/2022/SPKT/POLRES METRO JAKARTA TIMUR/POLDA METRO JAYA.
Baca juga: Protes Bermunculan, KAI Berencana Tertibkan Lokalisasi Gunung Antang
Dalam laporan disebutkan, keempat korban awalnya sedang membeli nasi uduk di sekitar lokasi. Tiba-tiba, datang tiga pelaku membawa senjata tajam langsung menyerang korban.
Akibatnya, RH dan SI mengalami luka bacok di bagian punggung, sedangkan SP dan RK mengalami lebam di sekujur tubuh akibat hantaman benda tumpul.
"Luka-luka empat orang, satu rumah rusak," ujar warga sekitar, HB (45), Senin (13/6/2022).
HB menuturkan, satu rumah warga rusak di bagian kaca depan karena dilempari batu oleh pelaku.
Sementara itu, pada saat penyerangan lanjutan, yakni Senin dini hari, HB mendengar suara tembakan lebih dari tiga kali.
"Ada peluru lebih dari tiga kali tembakan," ujar HB.
HB menyebutkan, salah satu peluru disebut sudah diambil oleh jajaran Polsek Jatinegara.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.