JAKARTA, KOMPAS.com - Polda Metro Jaya masih mengejar pelaku utama penipuan dengan modus "love scamming" yang merugikan korbannya hingga Rp 2,4 miliar.
Direktur Reserse Kriminal Khusus (Dirreskrimsus) Polda Metro Jaya Kombes Auliansyah Lubis mengatakan bahwa kedua pelaku berinisial CS dan UT yang tertangkap hanya berperan sebagai penadah.
Mereka membuat sejumlah rekening dan menampung uang kiriman korban kepada pelaku utama.
"Dua orang ini adalah pelaku yang menampung dananya di Indonesia. Jadi dia yang membuka rekeningnya, dan kemudian menampung dana tersebut," ujar Auliansyah kepada wartawan, dikutip Kamis (16/6/2022).
Baca juga: Polisi Tangkap 2 Pelaku Love Scamming yang Tipu Korban hingga Rp 2,4 Miliar
Sementara itu, lanjut Auliansyah, dalam kasus ini pelaku utama adalah orang yang kali pertama menghubungi korban. Dia mengaku sebagai tentara Amerika Serikat dan hingga kini belum buron.
Penyidik masih terus melakukan pengejaran untuk menangkap aktor utama dalam kasus penipuan bermodus love scamming tersebut.
"Sementara pelaku utama yang DM (direct message Instagram) pertama dan menggombal itu belum kami dapatkan," kata Auliansyah.
"Jadi masih kami lakukan investigasi lebih lanjut," sambungnya.
Baca juga: Penipu yang Janjikan Minyak Goreng Murah ke Ibu-ibu Rusunawa Pulogadung Jadi Tersangka dan Ditahan
Diberitakan sebelumnya, Polda Metro Jaya menangkap dua orang pelaku penipuan dengan modus "love scamming" yang merugikan korbannya hingga Rp 2,4 miliar.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan mengatakan, kedua pelaku penipuan tersebut ialah seorang perempuan berinisial CS, dan laki-laki berkewarganegaraan Nigeria berinisial UT.
"Kasus love scamming ini terjadi pada 23 Agustus 2021 di Jakarta Utara. Korbannya berinisial PC yang dalam tindak pidana ini mengalami kerugian Rp 2,4 miliar," ujar Zulpan kepada wartawan, dikutip Kamis (16/6/2022).
Zulpan menjelaskan, kasus ini bermula ketika korban berinisial PC berkomunikasi dengan pelaku melalui media sosial Instagram.
Baca juga: 4 Trik Menemukan Orang Berkepribadian Baik di Aplikasi Kencan Online
Saat itu, pelaku mengaku sebagai tentara perempuan Amerika Serikat, dan hendak mengundurkan diri karena tidak ingin ditugaskan di Syria.
"Pelaku ini menolak ditugaskan ke Syiria, dan berniat mengundurkan diri dari militer dengan bermodalkan uang 2 juta dollar AS yang tersimpan di Syria," ujar Zulpan dalam keterangannya, Kamis (16/6/2022).
Setelah korban dan pelaku intensif berkomunikasi bahkan memiliki hubungan, rencana untuk melakukan penipuan mulai dijalankan.