JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua RW 009 Kelurahan Palmeriam, Sutrisno, menyampaikan keresahannya terkait adanya lokalisasi Gunung Antang, Matraman, Jakarta Timur.
Lokalisasi itu berdampingan dengan wilayah RW 009 Palmeriam.
Sutrisno mengatakan, banyak orang dari luar wilayahnya mendatangi lokalisasi tersebut dan membuat keributan.
"Yang negatifnya kan di situ orang banyak dari mana saja, enggak kekontrol lah walaupun di situ ada keamanan. Mungkin dari luar sudah mabuk, terus berulah," kata Sutrisno di RW 009 Palmeriam, Kamis (16/6/2022).
Baca juga: Pemkot Jaktim dan PT KAI Sepakat Tertibkan Lokalisasi Gunung Antang
Sutrisno menyebutkan bahwa lokalisasi Gunung Antang sebenarnya memiliki petugas keamanan.
Namun, terkadang, petugas keamanan di lokalisasi itu juga tidak terkontrol.
"Dari keamanan situ kadang-kadang tidak terkontrol juga. Jadi main hakim sendiri. Itu meresahkan, walaupun warga enggak terlibat tapi dampaknya ada," ujar Sutrisno.
Terkait rencana penertiban lokalisasi Gunung Antang oleh PT Kereta Api Indonesia (KAI) dan Pemerintah Kota Jakarta Timur, Sutrisno menyatakan setuju.
Asalkan, setelah penertiban, bekas lahan lokalisasi tidak dibiarkan begitu saja.
"Kalau penutupan itu sih memang seharusnya. Kalau sudah ditertibkan, ada planning mau dibuat apa? Jangan habis ditertibkan, terus kosong. Ya itu percuma saja, sia-sia. Nanti muncul lagi, muncul lagi," kata Sutrisno.
Kabar terbaru, Pemkot Jakarta Timur dan PT KAI sepakat untuk menertibkan lokalisasi Gunung Antang.
Asisten Pemerintahan Kota Administrasi Jakarta Timur Eka Darmawan mengatakan, kesepakatan itu diambil usai pihak pemkot dan PT KAI mengadakan rapat koordinasi pada Kamis (16/6/2022) pagi.
"Sudah (sepakat ditertibkan), hanya tahapannya perlu dilalui," ujar Eka kepada pewarta, Kamis ini.
Baca juga: Antisipasi Serangan Susulan di Rawa Bunga Jatinegara, Petugas Gabungan Dirikan Posko
Tahapan yang dimaksud Eka adalah PT KAI selaku pemilik lahan Gunung Antang perlu membuat surat terkait penertiban lokalisasi.
"Surat dari PT KAI selaku pemilik tanah, kemudian rapat koordinasi teknis (penertiban)," kata Eka.