JAKARTA, KOMPAS.com - Sabtu, 23 April 2022, di momen buka puasa, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meresmikan Tebet Eco Park yang berada di Jalan Tebet Timur Raya, Jakarta Selatan.
Anies dengan senyum semringah mempersembahkan salah satu tempat ruang terbuka hijau di Jakarta yang bisa dinikmati oleh warga sebagai tempat rekreasi.
Ada tiga gagasan yang diusung dalam pembangunan taman tersebut. Tiga konsep utama itu adalah fungsi ekologi, fungsi ruang sosial dan fungsi edikuasi.
Baca juga: Polemik Tebet Eco Park, Potret Minimnya Ruang Terbuka Layak Kunjung?
"Lebih dari sekadar tempat interaksi, tapi juga menghubungkan kembali manusia dengan alamnya," kata Anies, Sabtu (23/4/2022).
Setelah dibuka, Tebet Eco Park langsung ramai dikunjungi oleh warga.
Keramaian tersebut terpantau Kompas.com setelah hari pertama pembukaan, tepatnya Minggu (24/4/2022) sore sekitar pukul 16.00 WIB.
Saat itu, lahan parkir di dalam Tebet Eco Park tak mampu lagi menampung kendaraan roda dua dan roda empat para pengunjung.
Dampaknya, badan jalan di Tebet Raya Barat dan Jalan Tebet Raya Timur dijadikan lahan parkir dadakan.
Baca juga: Pakar Usulkan Pengunjung dari Luar Lingkungan Tebet Eco Park Dibatasi
Dinas Perhubungan DKI Jakarta kemudian membuka 11 kantong parkir di sekitar Tebet Eco Park dengan kapasitas 570 kendaraan roda empat dan 4.500 kendaraan roda dua.
Namun, masalah kemacetan tersebut tak selesai, lantaran tempat parkir liat masih terjadi ditambah dengan lapak pedagang kaki lima yang bertumbuh di sekitar lokasi.
Menanggapi masalah yang timbul setelah dibuka, Anies merasa kunjungan warga yang membeludak tidak sesuai dengan esensi pembangunan Tebet Eco Park.
Pasalnya Tebet Eco Park didesain dengan kapasitas ideal 10.000 pengunjung dalam satu waktu. Namun, data yang dikumpulkan Pemprov DKI Jakarta, Tebet Eco Park pernah dikunjungi 60.000 pengunjung dalam satu waktu.
Anies mengatakan, suasana taman tak lagi mendukung tiga hal pokok cita-cita pembangunan taman itu, tapi justru lebih seperti ruang festival.
"Tebet Eco Park dibangun untuk warga menikmati suasana taman dan hutan kota, mendapatkan wawasan lingkungan hidup yang asri dan lestari. Tujuan ini sulit tercapai bila kepadatan begitu esktrem yang membuat suasana taman lebih menyerupai festival daripada taman kota," kata Anies, Kamis (17/6/2022).
Baca juga: Wagub DKI Sebut Tebet Eco Park Akan Ditata Kembali, Jumlah Pengunjung Nantinya Dibatasi
Untuk mengembalikan esensi pembangunan Tebet Eco Park, Pemprov DKI Jakarta memutuskan untuk menutup sementara sampai dengan akhir Juni 2022.