Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Uang Tabungannya Dimakan Rayap, Pria Disabilitas di Depok Menangis karena Khawatir Gagal Buka Usaha

Kompas.com - 17/06/2022, 18:24 WIB
M Chaerul Halim,
Ivany Atina Arbi

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Abdul Latief (24), seorang pria penyandang disabilitas, gigit jari lantaran uang yang telah ditabungnya untuk membuka usaha habis dimakan rayap.

Peristiwa pahit itu dia ketahui saat membuka kotak celengan yang disimpan di kolong lemari pakaian di rumahnya di Jalan Kampung Benda Barat, Cipayung, Depok, Jawa Barat.

Pria yang akrab disapa Latief ini mengaku telah menabung sejak dua tahun silam untuk keperluan membuka konter pulsa.

Saat Kompas.com menemui Latief di kediamannya, pria tersebut menunjukkan plastik berisi sisa-sisa serpihan uang pecahan Rp 100.000 yang sudah dimakan rayap.

 

UPDATE: Kompas.com menggalang bantuan untuk kisah penyandang disabilitas yang kehilangan tabungannya ini. Ulurkan tangan Anda untuk mengembalikan semangat Latief yang ingin berwirausaha. Klik di sini untuk berdonasi.

"Saya lagi nabung dimakan rayap. Tahu-tahunya pas dibuka, enggak ada yang tersisa sedikit pun. Isinya hampir sejuta buat usaha konter pulsa," kata Latief, Jumat (17/6/2022).

Baca juga: Nama Mpok Nori hingga Haji Bokir Diabadikan sebagai Nama Jalan di Jakarta Timur

Latief tergerak untuk membuka usaha sendiri setelah melihat kesuksesan saudara-saudaranya.

Ia pun ingin mengikuti jejak mereka untuk membahagiakan orang tua.

"Saya termotivasi karena abang dan kakak saya sudah pada kerja. Saya juga pengen kayak mereka. Pengen banggain dan senengin orang tua," kata Latief.

Anak ke-11 dari seorang ibu bernama Suhaimi itu mengaku tidak ada yang tahu bahwa dia sudah menabung selama dua tahun.

Setelah melihat uangnya dimakan rayap, Latief pun menangis hingga menjerit.

"Saya juga enggak tahu dari awal dia nabung, enggak tahu sama sekali. Tahu dari cerita mama, dia nangis-nangis, gerung-gerung gitu," ujar kakak Latief, Mimi.

Baca juga: Harga Tiket PRJ Kemayoran 2022 dan Cara Membelinya

Uang yang ditabung Latief merupakan pemberian dari saudara dan kerabatnya.

"Jadi dia gini, kalau dia dikasih uang dari sodara atau tetangga, dikumpulin terus ditukerin pecahan uang Rp 100 ribuan," imbuh Mimi.

Keluarganya pun kemudian menguatkan Latief setelah musibah yang menimpanya.

"Sudah tenang saja, sabar pasti ada rezekinya, kata kita begitu ke Latif," pungkasnya.

Mimi berharap, peristiwa itu bisa lebih menguatkan Latief dan membuat adiknya lebih semangat untuk bekerja keras mewujudkan impiannya.

UPDATE: Kompas.com menggalang bantuan untuk kisah penyandang disabilitas yang kehilangan tabungannya ini. Ulurkan tangan Anda untuk mengembalikan semangat Latief yang ingin berwirausaha. Klik di sini untuk berdonasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com