Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengaku Tak Digaji, Satpam Ajak Rekan Bobol Kantor Kontraktor Tempatnya Kerja di Jaktim

Kompas.com - 20/06/2022, 18:33 WIB
Nirmala Maulana Achmad,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pria berinisial AH (26) memimpin aksi pembobolan kantor perusahaan bidang konstruksi dan pengadaan barang atau kontraktor di Jalan Raya Pondok Gede, Kelurahan Pinang Ranti, Kecamatan Makasar, Jakarta Timur, tempat dirinya bekerja.

AH mengajak dua rekannya, SM (27) dan IH, dalam aksi pembobolan pada Minggu (29/5/2022) lalu.

Kepada penyidik, AH mengaku tidak digaji oleh perusahaan tersebut sehingga melakukan aksi pembobolan itu.

"Karena tidak digaji, jadi sekuriti ini mengambil barang-barang perusahaan. Itu menurut pengakuan daripada si pelaku," ujar Kepala Kepolisian Sektor Makasar Kompol Zaini Abdillah Zainuri saat konferensi pers, Senin (20/6/2022).

Baca juga: Dua Pembobol Kantor Kontraktor di Jaktim Ditangkap, Satu Pelaku Masih Buron

Dalam aksinya, para pelaku mengambil barang-barang kantor seperti AC, sofa, meja, hingga kursi kantor.

"Pelaku menjual jarang itu melalui Facebook. Sementara untuk kerugian diperkirakan Rp 2 miliar. Namun masih dicocokkan lagi," kata Zaini.

AH dan SM ditangkap jajaran Unit Reserse Kriminal Polsek Makasar dan dijerat Pasal 363 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) dengan ancaman hukuman enam tahun. Sementara itu, IH masih buron.

Baca juga: Temuan BPK, Penyelenggara Formula E Masih Harus Setor Commitment Fee Senilai Rp 90,7 Miliar

Sebelumnya, Kepala Unit Reserse Kriminal Polsek Makasar Iptu Mochammad Zen mengatakan, pembobolan itu terjadi pada 29 Mei lalu, sekitar pukul 17.00 WIB.

"Terduga pelaku ada tiga, sudah kami kantongi identitasnya," ujar Zen saat dikonfirmasi, Rabu (15/6/2022).

Berdasarkan penuturan Anto, juru parkir di kantor itu, pelaku memindahkan barang-barang dari dalam kantor ke mobil boks.

Barang-barang yang dibawa antara lain komputer, laptop, printer, AC, telepon, ponsel, meja, kursi, hingga brankas berisi dokumen perusahaan.

Baca juga: Roy Suryo Sebut Meme Patung Candi Borobudur Mirip Jokowi Lucu, Umat Budha: Itu Sangat Melecehkan

Ketika itu Anto bertanya kepada petugas keamanan. Menurut dia, petugas keamanan menyebutkan bahwa kantor akan pindah.

"Ini perusahaan kontraktor, sudah lumayan lama buka. Pas kejadian, saya sempat tanya sama sekuritinya, katanya lagi mau pindahan," ujar Anto kepada wartawan.

Lantas, Anto memperkirakan pelaku bekerja sama dengan petugas keamanan. Pasalnya, para pelaku tidak merusak pintu kendati dikunci ganda.

Sementara itu, kata Anto, hanya petugas keamanan yang saat itu memiliki kunci pintu kantor.

"Pas masuk juga mereka (pelaku) enggak merusak pintu. Sekuriti kan punya kunci, jadi dibuka seperti biasa saja. Makanya saya enggak mengira kalau maling, enggak tahunya begitu," tutur Anto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Megapolitan
Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Megapolitan
Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Megapolitan
Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com