JAKARTA, KOMPAS.com - Pria berinisial AH (26) memimpin aksi pembobolan kantor perusahaan bidang konstruksi dan pengadaan barang atau kontraktor di Jalan Raya Pondok Gede, Kelurahan Pinang Ranti, Kecamatan Makasar, Jakarta Timur, tempat dirinya bekerja.
AH mengajak dua rekannya, SM (27) dan IH, dalam aksi pembobolan pada Minggu (29/5/2022) lalu.
Kepada penyidik, AH mengaku tidak digaji oleh perusahaan tersebut sehingga melakukan aksi pembobolan itu.
"Karena tidak digaji, jadi sekuriti ini mengambil barang-barang perusahaan. Itu menurut pengakuan daripada si pelaku," ujar Kepala Kepolisian Sektor Makasar Kompol Zaini Abdillah Zainuri saat konferensi pers, Senin (20/6/2022).
Baca juga: Dua Pembobol Kantor Kontraktor di Jaktim Ditangkap, Satu Pelaku Masih Buron
Dalam aksinya, para pelaku mengambil barang-barang kantor seperti AC, sofa, meja, hingga kursi kantor.
"Pelaku menjual jarang itu melalui Facebook. Sementara untuk kerugian diperkirakan Rp 2 miliar. Namun masih dicocokkan lagi," kata Zaini.
AH dan SM ditangkap jajaran Unit Reserse Kriminal Polsek Makasar dan dijerat Pasal 363 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) dengan ancaman hukuman enam tahun. Sementara itu, IH masih buron.
Baca juga: Temuan BPK, Penyelenggara Formula E Masih Harus Setor Commitment Fee Senilai Rp 90,7 Miliar
Sebelumnya, Kepala Unit Reserse Kriminal Polsek Makasar Iptu Mochammad Zen mengatakan, pembobolan itu terjadi pada 29 Mei lalu, sekitar pukul 17.00 WIB.
"Terduga pelaku ada tiga, sudah kami kantongi identitasnya," ujar Zen saat dikonfirmasi, Rabu (15/6/2022).
Berdasarkan penuturan Anto, juru parkir di kantor itu, pelaku memindahkan barang-barang dari dalam kantor ke mobil boks.
Barang-barang yang dibawa antara lain komputer, laptop, printer, AC, telepon, ponsel, meja, kursi, hingga brankas berisi dokumen perusahaan.
Baca juga: Roy Suryo Sebut Meme Patung Candi Borobudur Mirip Jokowi Lucu, Umat Budha: Itu Sangat Melecehkan
Ketika itu Anto bertanya kepada petugas keamanan. Menurut dia, petugas keamanan menyebutkan bahwa kantor akan pindah.
"Ini perusahaan kontraktor, sudah lumayan lama buka. Pas kejadian, saya sempat tanya sama sekuritinya, katanya lagi mau pindahan," ujar Anto kepada wartawan.
Lantas, Anto memperkirakan pelaku bekerja sama dengan petugas keamanan. Pasalnya, para pelaku tidak merusak pintu kendati dikunci ganda.
Sementara itu, kata Anto, hanya petugas keamanan yang saat itu memiliki kunci pintu kantor.
"Pas masuk juga mereka (pelaku) enggak merusak pintu. Sekuriti kan punya kunci, jadi dibuka seperti biasa saja. Makanya saya enggak mengira kalau maling, enggak tahunya begitu," tutur Anto.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.