DEPOK, KOMPAS.com - Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKP3) Kota Depok melaporkan, sebanyak 31 hewan ternakdi wilayahnya terjangkit penyakit mulut dan kuku (PMK).
Kepala DKP3 Kota Depok Widyati Riyandani mengatakan, data tersebut dihimpun di tiga kelurahan, yakni Cisalak, Pasir Gunung Selatan, dan Cipayung, pada Senin (20/6/2022).
"Berdasarkan hasil positif lababoratorium, ada 31 ekor terjangkit PMK. Sebanyak 17 ekor di antaranya sembuh dan tiga ekor mati," kata Widyati dalam keterangan tertulis, Senin.
Sementara itu, Widyati juga mengatakan terdapat puluhan hewan ternak lain yang diduga terjangkit PMK.
Baca juga: Kediaman Yusuf Mansur di Tangerang Digeruduk Puluhan Orang yang Tuntut Kejelasan Program Investasi
"Kasus hewan terduga PMK bertambah menjadi 20 ekor ternak dan dalam proses pengobatan sebanyak 51 ekor peternak," ujarnya.
Untuk mengatasi penularan PMK tersebut, DKP3 Kota Depok terus melakukan KIE (komunikasi, informasi dan edukasi) kepada peternak terkait sanitasi kandang dan kebersihan personal.
Kemudian, diterapkan juga pelarangan impor hewan dari lokasi terduga terjadinya penularan PMK
"Serta pengambilan sampel swab orofaring dan atau darah, yang kemudian dilakukan pemeriksaan di laboratorium dan melakukan pengobatan terhadap ternak (hingga) pemberian desinfektan tiap peternak," tambah Widyati.
Namun dalam upaya penanganan tersebut, dikatakan Widyati, DKP3 Depok tidak memisahkan antara hewan untuk kurban dan bukan.
Baca juga: Ikut Program Investasi Batu Bara Yusuf Mansur, Seorang Jemaah Disebut Gelontorkan Rp 6,3 Miliar
"Jadi kan kita tidak memisahkan itu hewan kurban atau bukan hewan kurban, karena kita kan punya hewan ternak yang peminatnya besar seperti sapi, kerbau ataupun domba," imbuhnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.