Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 20/06/2022, 21:26 WIB
Joy Andre,
Nursita Sari

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Kepolisian Sektor (Polsek) Sukatani, Kabupaten Bekasi, membeberkan motif pelaku penyiraman air keras berinisial K (26) kepada ibu mertuanya, SH (57); istri sirinya, SHD (25); dan anaknya, R (2).

Kapolsek Sukatani Ajun Komisaris Polisi Wito mengatakan, pelaku diduga melakukan aksinya lantaran tidak terima istrinya meminta cerai.

"Istrinya minta cerai, tapi suaminya enggak mau cerai, tapi namanya enggak dikasih nafkah," kata Wito saat dihubungi, Senin (20/6/2022).

Baca juga: Diduga Cekcok, Suami di Bekasi Siram Istri, Mertua, dan Anaknya dengan Air Keras

Selain itu, menurut keterangan warga, Wito menuturkan bahwa K juga kerap mabuk-mabukan dan menelantarkan anak dan istrinya akibat pelaku tidak bekerja.

"Hampir tiga tahunan (menikah siri). Suaminya enggak kerja, kadang mabuk-mabukkan," lanjut Wito.

Sebelumnya diberitakan, peristiwa kekerasan ini terjadi di Kampung Jagawana, Sukarukun, Sukatani, Kabupaten Bekasi, pada Senin sekitar pukul 03.00 WIB.

Baca juga: Ratusan Jemaah Masjid Mengaku Ikut Program Investasi Batu Bara Yusuf Mansur, Keluarkan Dana hingga Puluhan Juta Per Orang

Kepala Kepolisian Resor Metro Bekasi Komisaris Besar Polisi Gidion Arif Setyawan mengatakan, peristiwa itu terjadi karena pelaku dan istrinya terlibat cekcok.

"Cekcok jadi persoalannya, terus pas tidur, disiramnya (air keras) ke anak istrinya," ujar Gidion saat dihubungi Kompas.com, Senin.

Menurut Gidion, sang istri minta untuk bercerai karena suami tidak bekerja dan dianggap tidak dapat menafkahi keluarga.

Baca juga: Roy Suryo Sebut Meme Patung Candi Borobudur Mirip Jokowi Lucu, Umat Budha: Itu Sangat Melecehkan

Kemudian, K mengancam setiap kali istrinya minta bercerai.

"Setelah terlibat cekcok, para korban sedang tidur. Pelaku kemudian datang dan langsung mendobrak pintu dan menyiramkan air keras ke tubuh korban," ucap Gidion.

Setelah itu, SH dan kedua anaknya berteriak meminta bantuan. Warga yang mendengar teriakan itu langsung datang menolong dan membawa ketiganya ke rumah sakit.

Baca juga: Nasib Investor Batu Bara Yusuf Mansur, Jual Rumah demi Investasi Rp 500 Juta, Berakhir Belasan Tahun Mengontrak

Gidion menuturkan, tiga korban saat ini sudah dibawa ke Rumah Sakit Medika, Pasirgombong, Kabupaten Bekasi, untuk mendapatkan perawatan.

Sementara itu, K kabur dan hingga kini belum tertangkap setelah melakukan aksinya.

"Belum (ditangkap)," kata Gidion.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Pemprov DKI Lanjutkan Program Penanganan Banjir hingga Polusi dalam APBD Perubahan 2023

Pemprov DKI Lanjutkan Program Penanganan Banjir hingga Polusi dalam APBD Perubahan 2023

Megapolitan
Terkendala Anggaran, Pemkab Bekasi Kurangi Bantuan Air untuk Warga Terdampak Krisis

Terkendala Anggaran, Pemkab Bekasi Kurangi Bantuan Air untuk Warga Terdampak Krisis

Megapolitan
Keluh Pedagang Pasar Tanah Abang soal Sepinya Pembeli: Hanya Jual 3 Baju dalam Sepekan meski Sudah Berusaha Keras

Keluh Pedagang Pasar Tanah Abang soal Sepinya Pembeli: Hanya Jual 3 Baju dalam Sepekan meski Sudah Berusaha Keras

Megapolitan
Mobil Dibawa Kabur Sopir Pribadi, Presenter Caren Delano Lapor Polisi

Mobil Dibawa Kabur Sopir Pribadi, Presenter Caren Delano Lapor Polisi

Megapolitan
Merasa Jakarta Lebih Panas? Ternyata Ini Penyebabnya...

Merasa Jakarta Lebih Panas? Ternyata Ini Penyebabnya...

Megapolitan
Curhat Pedagang Tanah Abang, Tetap Tak Laku meski Jualan sampai Teriak-teriak dan Kalah Saing

Curhat Pedagang Tanah Abang, Tetap Tak Laku meski Jualan sampai Teriak-teriak dan Kalah Saing

Megapolitan
Gara-gara Nonton Video Porno, Pemuda Perkosa Remaja 13 Tahun di Tambora

Gara-gara Nonton Video Porno, Pemuda Perkosa Remaja 13 Tahun di Tambora

Megapolitan
Tanda Tanya Pembunuhan Wanita di Tanjung Duren, Pelaku Rencanakan Penusukan tapi Pilih Korban Acak

Tanda Tanya Pembunuhan Wanita di Tanjung Duren, Pelaku Rencanakan Penusukan tapi Pilih Korban Acak

Megapolitan
Ragam Curhat Pedagang Tanah Abang: Dari Momok Barang Impor hingga Malu Terima Gaji

Ragam Curhat Pedagang Tanah Abang: Dari Momok Barang Impor hingga Malu Terima Gaji

Megapolitan
Kualitas Udara Jakarta Pagi Ini Tidak Sehat, Warga Diimbau Pakai Masker

Kualitas Udara Jakarta Pagi Ini Tidak Sehat, Warga Diimbau Pakai Masker

Megapolitan
Siang Kelam bagi Keluarga Muhidin, Kebakaran Warteg Merenggut Nyawa Anak, Melukai Menantu-Cucu...

Siang Kelam bagi Keluarga Muhidin, Kebakaran Warteg Merenggut Nyawa Anak, Melukai Menantu-Cucu...

Megapolitan
BMKG Ungkap Awal Musim Hujan Datang Lebih Lambat di Sebagian Besar Wilayah Indonesia

BMKG Ungkap Awal Musim Hujan Datang Lebih Lambat di Sebagian Besar Wilayah Indonesia

Megapolitan
Heboh Penusukan di Central Park, Manajemen: Lokasinya di Jalan, Bukan Area Lobi Mal

Heboh Penusukan di Central Park, Manajemen: Lokasinya di Jalan, Bukan Area Lobi Mal

Megapolitan
Kebakaran Warteg di Gambir Tewaskan 2 Orang, Saksi: Kondisinya Sedang Sepi

Kebakaran Warteg di Gambir Tewaskan 2 Orang, Saksi: Kondisinya Sedang Sepi

Megapolitan
Cerita Iyus Selamatkan Anak Penjaga Warteg yang Kebakaran di Gambir: Dia Teriak 'Tolong', Punggungnya Terbakar

Cerita Iyus Selamatkan Anak Penjaga Warteg yang Kebakaran di Gambir: Dia Teriak "Tolong", Punggungnya Terbakar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com