Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengamat Sebut Penanganan Polusi Udara Harus Jadi Prioritas Pemprov DKI

Kompas.com - 21/06/2022, 01:28 WIB
Rakhmat Nur Hakim

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat tata kota dari Universitas Trisakti Nirwono Joga meminta penanganan polusi udara Jakarta juga harus menjadi prioritas Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI seperti halnya banjir yang harus segera ditangani.

"Dengan demikian, seluruh kebijakan dan kegiatan pembangunan juga harus bertujuan untuk mengurangi polusi udara," kata Nirwono dikutip dari Antara, Senin (20/6/2022).

Langkah-langkah yang harus dilakukan Pemprov DKI Jakarta dalam menuntaskan permasalahan polusi udara, kata Nirwono, yang pertama, dengan melakukan pembatasan mobilitas warga kota. Terlebih saat ini kasus Covid-19 kembali meningkat.

Baca juga: Wagub DKI Sebut Penanganan Polusi di Jakarta Tak Bisa Sepihak

"Mendorong terus work from home atau anywhere sebagai budaya baru sehingga tidak semua orang harus pergi ke kantor. Karena mengurangi mobilitas berarti mengurangi penggunaan kendaraan," kata Nirwono.

Kemudian, lanjut Direktur Eksekutif Pusat Studi Perkotaan tersebut, harus dilakukan pembatasan pergerakan kendaraan pribadi.

Hal itu seperti penerapan ganjil genap di seluruh kawasan yang ditujukan untuk semua kendaraan mobil dan motor, penerapan jalan berbayar elektronik, dan e-parking progresif.

Selain itu, harus pula ada penerapan persyaratan uji emisi kendaraan yang masuk Jakarta dan sekitar.

"Lalu mendorong masyarakat beralih menggunakan angkutan umum/transportasi massal untuk bepergian jarak sedang-jauh, serta berjalan kaki di trotoar atau bersepeda di jalur sepeda untuk jarak dekat," katanya.

Kemudian, Pemprov DKI juga harus melakukan pengintegrasian seluruh moda angkutan umum atau transportasi massal baik berupa sistem satu tiket untuk semua angkutan.

Baca juga: Ragam Upaya Pemprov DKI untuk Kurangi Polusi Udara di Jakarta

"Yang tak kalah penting memperbanyak RTH (ruang terbuka hijau) dan menanam pohon-pohon besar sebagai paru-paru kota penyerap gas polutan udara, penghasil oksigen, peredam polusi suara bising, juga penyejuk iklim mikro kota," ucapnya.

Sebelumnya, pelaksana tugas (plt) Deputi Bidang Klimatologi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Urip Haryoko mengatakan beberapa hari terakhir tingkat polusi di Jakarta mengalami lonjakan tinggi, hingga bisa dilihat secara kasat mata.

Menurut Urip, kualitas udara di Jakarta dipengaruhi oleh berbagai sumber emisi yang berasal dari sumber lokal, seperti transportasi dan residensial, ataupun dari sumber regional dari kawasan industri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bisakah Beli Tiket Dufan On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Dufan On The Spot?

Megapolitan
Rute Transjakarta 2E Rusun Rawa Bebek-Penggilingan via Rusun Pulo Gebang

Rute Transjakarta 2E Rusun Rawa Bebek-Penggilingan via Rusun Pulo Gebang

Megapolitan
Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com