Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komplotan Pencuri Motor Sasar Anak di Bawah Umur, Penadah Jual 68 Unit dalam Setahun

Kompas.com - 21/06/2022, 09:07 WIB
Mita Amalia Hapsari,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

Menurut Syafri, ZK menampung sepeda motor curian dari para eksekutor dengan membayarkan sejumlah uang. Setelahnya, ZK menjual motor-motor curian tersebut ke daerah lain.

"Pelaku ini banyak membuang (menjual) kendaraannya ke daerah ke Sumatera dan beberapa lainnya. Dijual melalui sistem cash on delivery," jelas Syafri.

Baca juga: Komplotan Begal di Rangkapan Jaya Depok Disebut Rampas 2 Motor dalam Sehari

Dari tangan pelaku, polisi berhasil mengamankan belasan unit sepeda motor berbagai merk.

ZK mengaku sudah beraksi selama setahun belakangan dan telah menjual 68 unit sepeda motor. Motor-motor curian itu dijual dengan harga sekitar Rp 5 juta per unitnya.

Selain itu, pelaku mengaku biasa menjual motor-motor curian tersebut lengkap dengan STNK asli yang sudah tidak bisa digunakan.

"Kalau dilihat STNK ini sepintas terlihat asli. STNK mereka dapatkan dari beberapa leasing, mungkin dari beberapa wilayah Jakarta ini. Tapi STNK ini sudah keluar asuransinya, jadi tidak terpakai lagi, sudah terblokir semua," jelas Syafri.

Kendati telah menjual puouhan sepeda motor, polisi berhasil mengamankan belasan sepeda motor curian yang belum berhasil dijual.

Syafri menjelaskan, 15 motor tersebut kini dalam proses pengembalian kepada masing-masing pemilik sah.

"Alhamdulillah dari 15 kendaraan, tiga unit di antaranya merupakan milik warga Jakarta Selatan dan Jakarta Barat. Motornya sudah diambil. Hari ini juga kami akan kembalikan yang lainnya ke pemiliknya," jelas Syafri.

Senyum korban perampasan

Abdi Yusri (22), menjadi salah satu korban perampasan yang bisa kembali mendapatkan sepeda motornya.

Sejak tiga bulan lalu, Abdi harus kehilangan Vespa kesayangannya itu. Saat itu, sepeda motor kesayangannya dirampas oleh seseorang yang tidak ia tidak kenal.

"Bulan Maret kemarin, tiga bulan lalu, motornya diambil orang," kata Abdi di Kalideres, Senin.

Baca juga: Komplotan Begal Rampas Motor Remaja di Tapos Depok, Korban Mengaku Dipukul dan Ditodong

Abdi menceritakan, saat itu, ia hendak mengemudikan Vespa yang baru dicuci itu menuju rumah temannya di kawasan Pesanggrahan, Jakarta Selatan.

Tiba-tiba ada seorang pria yang meminta bantuan untuk diantarkan ke posko ormas di sekitar sana.

"Saya kira dia masih saudara sama teman-teman saya di sana, makanya saya mau anterin. Tapi di jalan motor saya dibilang ada masalah gitu, lalu saya disuruh turun. Eh, enggak tahunya motor saya dibawa kabur," kata Abdi menceritakan pengalaman pahit itu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Megapolitan
Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Megapolitan
Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Megapolitan
Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Megapolitan
Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Megapolitan
Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Megapolitan
'Otak' Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

"Otak" Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com