Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puskeswan Tangsel Prioritaskan Pengobatan Hewan Terjangkit PMK Dibanding Vaksinasi

Kompas.com - 21/06/2022, 15:33 WIB
Annisa Ramadani Siregar,
Nursita Sari

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Pusat kesehatan hewan (Puskeswan) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) saat ini lebih memprioritaskan pengobatan hewan ternak dibandingkan vaksinasi.

"Sebenarnya lebih mendesak pengobatan karena lagi muncul (penyakit mulut dan kuku/PMK). Vaksin itu sepengetahuan saya kalau sudah mereda kasusnya, baru divaksinasi," ujar Kepala Puskeswan Kota Tangsel Pipit Surya Yuniar kepada wartawan, Selasa (21/6/2022).

Ia menjelaskan, berdasarkan data terakhir, tercatat ada 29 hewan ternak yang terjangkit penyakit mulut dan kuku di Tangsel.

Baca juga: Cegah PMK, Pemkot Tangsel Imbau Masyarakat Teliti Beli Hewan Kurban

Dari 29 yang terjangkit, 10 di antaranya dipastikan sudah sembuh. Sisanya sedang dalam pengobatan agar dapat sembuh.

"Iya. Jadi gini, kalau vaksin ini banyak syaratnya, kandang yang sudah pernah kena, enggak divaksinasi. Hewan yang akan dipotong beberapa minggu lagi enggak divaksinasi. Jadi hewan yang divaksinasi itu yang akan dipelihara lama," jelas Pipit.

Menurutnya, saat ini wilayah Tangsel belum menjadi prioritas vaksinasi untuk hewan ternak kurban.

Sebelumnya, Pemerintah Kota (Pemkot) Tangsel melakukan berbagai upaya dalam mencegah penyebaran PMK pada hewan ternak.

Baca juga: Cegah PMK Jelang Idul Adha, Pemkot Tangsel Rutin Periksa dan Siap Vaksinasi Hewan Kurban

Upaya itu dilakukan secara masif menjelang Hari Raya Idul Adha agar hewan ternak yang disembelih nantinya terbebas dari PMK.

Wakil Wali Kota Tangerang Selatan Pilar Saga Ichsan mengatakan, ada dua hal yang dilakukan Pemkot Tangsel, yaitu melakukan pemeriksaan secara rutin dan siap untuk melakukan vaksinasi pada hewan ternak kurban.

"Kalau koordinasi dengan RPH (rumah pemotongan hewan) sudah mulai dilakukan. Kami harap semua pedagang sapi, kambing, menjelang Idul Adha mau bekerja sama untuk dilakukan pemeriksaan," ujar Pilar di Balai Kota Tangsel, Senin (20/6/2022).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Megapolitan
Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko 'Saudara Frame': Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko "Saudara Frame": Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Megapolitan
Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Megapolitan
Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Megapolitan
DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

Megapolitan
Siswa SMP di Palmerah Sempat Cekcok dengan Kakak Sebelum Gantung Diri

Siswa SMP di Palmerah Sempat Cekcok dengan Kakak Sebelum Gantung Diri

Megapolitan
Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Megapolitan
Saat Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Saat Toko "Saudara Frame" Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Megapolitan
9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Megapolitan
Diwarnai Aksi Lempar Botol dan Batu, Unjuk Rasa di Patung Kuda Dijaga Ketat Polisi

Diwarnai Aksi Lempar Botol dan Batu, Unjuk Rasa di Patung Kuda Dijaga Ketat Polisi

Megapolitan
Basarnas Resmikan Unit Siaga SAR di Kota Bogor

Basarnas Resmikan Unit Siaga SAR di Kota Bogor

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 ke Filipina, Total Kerugian Hingga Rp 6 Miliar

Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 ke Filipina, Total Kerugian Hingga Rp 6 Miliar

Megapolitan
Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com