Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dinkes Kota Tangerang Sebut Wajar Kasus Covid-19 Naik, Ini Alasannya

Kompas.com - 21/06/2022, 15:46 WIB
Muhammad Naufal,
Nursita Sari

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangerang menyebutkan, tren kenaikan kasus Covid-19 di wilayah Kota Tangerang terjadi karena aktivitas masyarakat sudah semakin longgar.

Kepala Dinkes Kota Tangerang Dini Anggraeini berujar, kasus Covid-19 di wilayahnya meningkat sejak dua pekan ke belakang.

"Kalau saya lihat, (tren kenaikan kasus harian Covid-19 terjadi mulai) dua minggu terakhir atau pas 30 hari setelah Lebaran ya," ujarnya saat ditemui, Selasa (21/6/2022).

Baca juga: Akui Kasus Covid-19 Naik, Dinkes Minta Warga Tangerang Segera Divaksin Booster

Kata Dini, karena aktivitas masyarakat kini sudah dilonggarkan, maka kenaikan kasus Covid-19 merupakan hal yang wajar.

Di sisi lain, ia menegaskan bahwa kenaikan kasus Covid-19 wajar selama masih bisa terkendali, nihil angka kematian, kasus aktif Covid-19 berkurang, dan pelayanan kesehatan yang disediakan tercukupi.

"Makanya kalau longgar, ya wajar kalau ada peningkatan kasus," ucap dia.

"Wajar kalau ada peningkatan kasus selama terkendali. Yang penting, angka kematian 0, angka perawatan kurang, pasiennya enggak melebihi angka pelayanan kesehatan kami," sambungnya.

Baca juga: UPDATE 20 Juni: Tambah 37 Kasus Covid-19 di Kota Tangerang, 223 Pasien Dirawat

Dini menambahkan, meski aktivitas masyarakat semakin longgar, Dinkes Kota Tangerang masih mengemban misi yang sama berkait Covid-19.

Pihaknya tetap bakal mengingatkan soal protokol kesehatan kepada masyarakat di Kota Tangerang hingga menggelar vaksinasi Covid-19 dosis pertama sampai booster.

"Enggak ada perubahan. Kami enggak ada perubahan juga dari Kemenkes (soal misi terhadap Covid-19)," ucap dia.

Dini sebelumnya berujar, jika kasus Covid-19 di DKI Jakarta naik, kasus Covid-19 di Kota Tangerang juga berpotensi naik.

Baca juga: UPDATE 20 Juni: Tambah 48 Kasus Covid-19 di Depok, 406 Pasien Dirawat

Sebab, kata dia, dua wilayah itu berdempetan atau berada dalam satu wilayah aglomerasi Jabodetabek.

"Kota Tangerang kan daerah aglomerasi, menempel sama DKI Jakarta. Jadi kalau kasus di DKI Jakarta naik, ya potensi kenaikan juga di kami," ucapnya.

"Sejauh ini di Kota Tangerang memang trennya mulai naik, tapi tidak ekstrem," sambung Dini.

Karena adanya kenaikan kasus Covid-19 tersebut, ia meminta masyarakat untuk memahami pentingnya vaksinasi Covid-19 dosis ketiga (booster).

Baca juga: Rayakan HUT Jakarta, Masuk Museum Besok Gratis!

Selain itu, warga di Kota Tangerang diminta untuk tetap memakai masker saat berada di luar ruangan.

Di sisi lain, walau berada di dalam ruangan, warga yang sakit juga diminta tetap memakai masker.

Menurut Dini, meskipun sudah divaksinasi booster, warga tetap bisa terpapar Covid-19 saat tidak mematuhi protokol kesehatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pembatasan Kendaraan Dianggap Bisa Kurangi Macet Jakarta, Asalkan Transportasi Publik Baik

Pembatasan Kendaraan Dianggap Bisa Kurangi Macet Jakarta, Asalkan Transportasi Publik Baik

Megapolitan
Buang Pepaya karena Sepi Pembeli, Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Rugi Besar

Buang Pepaya karena Sepi Pembeli, Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Rugi Besar

Megapolitan
Gara-gara Sakit Hati, Seorang Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Gara-gara Sakit Hati, Seorang Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Harga Pepaya di Pasar Induk Kramatjati Anjlok, Pedagang: Tombok Terus

Harga Pepaya di Pasar Induk Kramatjati Anjlok, Pedagang: Tombok Terus

Megapolitan
Pilkada Kota Bogor 2024, Golkar Prioritaskan Koalisi dengan Partai Pengusung Prabowo-Gibran

Pilkada Kota Bogor 2024, Golkar Prioritaskan Koalisi dengan Partai Pengusung Prabowo-Gibran

Megapolitan
Amankan Penetapan Presiden-Wakil Presiden 2024, Polda Metro Kerahkan 4.051 Personel Gabungan

Amankan Penetapan Presiden-Wakil Presiden 2024, Polda Metro Kerahkan 4.051 Personel Gabungan

Megapolitan
Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya karena Pembeli Belum Balik ke Jakarta

Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya karena Pembeli Belum Balik ke Jakarta

Megapolitan
Komisi B DPRD DKI Minta Pemprov DKI Tak Asal Batasi Kendaraan, Transportasi Publik Harus Membaik

Komisi B DPRD DKI Minta Pemprov DKI Tak Asal Batasi Kendaraan, Transportasi Publik Harus Membaik

Megapolitan
Politisi PAN dan Golkar Bogor Bertemu, Persiapkan Koalisi untuk Pilkada 2024

Politisi PAN dan Golkar Bogor Bertemu, Persiapkan Koalisi untuk Pilkada 2024

Megapolitan
Nasib Tiktoker Galihloss Pelesetkan Kalimat Taawuz Berujung Terseret Kasus Penistaan Agama

Nasib Tiktoker Galihloss Pelesetkan Kalimat Taawuz Berujung Terseret Kasus Penistaan Agama

Megapolitan
Teganya Agusmita yang Tinggalkan Kekasihnya Saat Sedang Aborsi di Kelapa Gading, Akhirnya Tewas karena Pendarahan

Teganya Agusmita yang Tinggalkan Kekasihnya Saat Sedang Aborsi di Kelapa Gading, Akhirnya Tewas karena Pendarahan

Megapolitan
Antisipasi Demo saat Penetapan Prabowo-Gibran di KPU, Warga Diimbau Cari Jalan Alternatif

Antisipasi Demo saat Penetapan Prabowo-Gibran di KPU, Warga Diimbau Cari Jalan Alternatif

Megapolitan
Pendapatan Meningkat 13 Persen, PT KCI Raup Rp 88 Miliar Selama Periode Lebaran 2024

Pendapatan Meningkat 13 Persen, PT KCI Raup Rp 88 Miliar Selama Periode Lebaran 2024

Megapolitan
Soal Penambahan Lift dan Eskalator di Stasiun Cakung, KCI Koordinasi dengan Kemenhub

Soal Penambahan Lift dan Eskalator di Stasiun Cakung, KCI Koordinasi dengan Kemenhub

Megapolitan
Pengurus PAN Sambangi Kantor Golkar Bogor, Sinyal Pasangan Dedie-Rusli pada Pilkada 2024?

Pengurus PAN Sambangi Kantor Golkar Bogor, Sinyal Pasangan Dedie-Rusli pada Pilkada 2024?

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com