BOGOR, KOMPAS.com - Sebanyak 488 ekor sapi yang berada di Rumah Potong Hewan (RPH) Bubulak, Kota Bogor, Jawa Barat, dinyatakan suspek penyakit mulut dan kuku (PMK).
Sementara itu, ada 54 ekor sapi yang menunjukkan gejala PMK serta satu ekor mati setelah terserang penyakit tersebut.
Hal itu diungkapkan Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto saat meninjau kondisi RPH Bubulak, Selasa (21/6/2022).
Bima mengatakan, saat ini ratusan hewan ternak yang berada di RPH Bubulak sedang dalam masa karantina dan pemulihan.
Baca juga: Puskeswan Tangsel Prioritaskan Pengobatan Hewan Terjangkit PMK Dibanding Vaksinasi
"Ada 488 ekor yang sudah recovery berproses menuju pulih dan menuju normal. Di sini (RPH Bubulak) otomatis semua suspek (PMK)," kata Bima.
"Kemudian ada satu sapi mati dan yang bergejala 54 ekor," sambung Bima.
Bima menuturkan, atas kondisi itu Pemerintahan Kota (Pemkot) Bogor telah mengambil kebijakan dengan menutup sementara akses keluar masuk hewan ternak di RPH Bubulak sampai dengan tanggal 29 Juni 2022 mendatang.
Langkah itu diambil sebagai bentuk antisipasi agar penyebaran PMK di Kota Bogor tidak meluas.
Baca juga: Obat PMK Terbatas, DKP3 Depok Sarankan Peternak Pakai Obat Tradisional
"Kta awasi betul di wilayah jangan sampai terjadi penjualan hewan ternak yang tidak bisa dimonitor. Langkah berikutnya, kita berikan vitamin, suplai obatan untuk hewan-hewan di sini," sebutnya.
Bima menyampaikan agar masyarakat tidak perlu khawatir atas kasus PMK yang terjadi jelang momen Idul Adha.
Sebab, lanjutnya, wabah PMK yang menyerang hewan ternak tidak akan menular ke manusia.
"Untuk konsumsi sebetulnya aman baik daging maupun susunya. Tapi mungkin sebaiknya jeroan dan kepala tidak dikonsumsi dulu. Tapi, daging dan susu Insya Allah aman," pungkas Bima.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.