JAKARTA, KOMPAS.com - Ada yang berbeda di tengah gelaran perayaan Jakarta Hajatan atau hari ulang tahun (HUT) ke-495 Jakarta di Kampung Betawi Sentra Budaya Betawi, Kelurahan Kota Bambu Selatan, Palmerah, Jakarta Barat, pada Rabu (22/6/2022).
Salim (57), warga RT 008 RW 005 Kota Bambu Selatan, terlihat nyentrik di antara peserta perayaan bertajuk "Karnaval Budaya dan Pesta Rakyat" tersebut.
Saat warga lain meriah dengan berpakaian tradisional Betawi, Salim justru berkeliling mengenakan alat pelindung diri (APD) lengkap dengan masker, sarung tangan, dan face shield.
Baca juga: Karnaval Anak hingga Pesta Kuliner Meriahkan Jakarta Hajatan di Kampung Betawi
Tak hanya itu, Salim juga menggendong sebuah boneka manekin setengah badan yang didandani seperti pasien Covid-19.
"Ini mau dibawa ke kuburan Covid-19, dari pagi belum dikubur-kubur," canda Salim sembari menunjukkan boneka tersebut.
Salim mengaku sengaja berpakaian demikian sebagai salah satu upaya untuk mengampanyekan tetap memakai masker, sekaligus mengingatkan bahaya Covid-19.
"Biar orang-orang ingat, supaya tetap pakai makser. Biarpun Covid-19-nya sudah enggak ada, masker kudu tetap," kata Salim dengan logat betawinya.
Baca juga: HUT Ke-495 DKI Jakarta, Anies: Kerja Sama Jadikan Jakarta Kota Global yang Mendunia
Acara Jakarta Hajatan di Kampung Betawi, Sentra Budaya Betawi, Kelurahan Kota Bambu Selatan, terlihat meriah dengan berbagai kegiatan.
Dari depan gapura Kampung Betawi, para tamu disambut dengan petasan dan tradisi palang pintu.
Di sisi-sisi tembok gang terlihat mural berwarna-warni khas Betawi dan keramaian anak-anak berkarnaval menyambut tamu.
Lurah Kota Bambu Selatan Sahono Sahlan mengatakan, dalam kegiatan ini ditampilkan beragam budaya Betawi dan sentra kuliner dari usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
"Dalam rangka Jakarta Hajatan, kami ingin melestarikan budaya Betawi. Kebetulan kami dapat dukungan dari PLN dan lingkungan ini sudah dicanangkan jadi Kampung Sentra Budaya Betawi, jadi ada partisipasi dari UMKM binaan dan penampilan seni budaya," kata Sahono di acara tersebut, Rabu.
Baca juga: HUT Ke-495 DKI Jakarta, Ahok: Harus Bebas Banjir, Warga Penuh Otak, Perut dan Dompetnya
Sahono mengatakan, seni budaya Betawi yang ditampilkan cukup beragam, mulai dari peragaan silat, palang pintu, ondel-ondel, dan tari-tarian.
Selain itu, digelar juga karnaval anak berkostum tradisional Betawi dan parade pengantin Betawi.
"Ada juga lomba-lomba masak dari UMKM, ibu-ibu PKK, dan masing-masing RW. Masakan tersebut kemudian diberikan kepada pengunjung pesta rakyat menggunakan kupon," kata Sahono.
"Ada 10 tenda UMKM, ada ketupat sayur, nasi uduk, bir pletok, asinan betawi, gado-gado, dan lain-lain," lanjut dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.