JAKARTA, KOMPAS.com - Penyebab kematian perempuan berinisial I (22) yang jasadnya ditemukan setengah telanjang di kamar apartemen kawasan Cipulir, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, akhirnya terungkap.
Berdasarkan hasil otopsi dari Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta, kematian korban disebabkan karena adanya gangguan jaringan di bokong akibat overdosis suntikan silikon.
"Kesimpulan hasil otopsi, korban meninggal karena terhambatnya jaringan bokong," ujar Kapolres Metro Jakarta Selatan, Budhi Herdi Susianto saat konferensi pers, Rabu (22/6/2022).
Polisi pun menangkap dua orang berinisial L dan RH alias B. L adalah orang yang terakhir keluar dari kamar apartemen korban.
L merupakan orang yang diminta korban menyuntikan silikon. Sedangkan RH alias B adalah pasien dari L dan orang yang memperkenalkan keduanya.
Budhi mengatakan, L sudah beberapa kali melakukan penyuntikan silikon ke sejumlah orang secara ilegal.
"(Tersangka) tidak memiliki kewenangan praktik kefarmasian," kata Budhi.
Budhi mengatakan, tersangka L juga tidak memiliki keahlian dalam praktik penyuntikan silikon. L bisa menyuntik karena belajar secara otodidak.
Bahkan, sejumlah obat-obatan yang digunakan oleh L juga tidak memiliki izin edar karena didapat melalui pembelian secara online.
"Obat-obatan yang diedarkan oleh tersangka juga tidak memiliki izin edar. (Tersangka) mendapatkan obat-obatan tersebut melalui online," kata Budhi.
Budhi mengatakan, L membanderol Rp 2,5 juta untuk setiap kali melakukan proses penyuntikan silikon.
"Itu sekali pengerjaan (penyuntikan silikon) tarifnya Rp 2,5 juta," kata Budhi.
Budhi menyebut, penyuntikan silikon yang dilakukan L itu atas dasar permintaan korban kepada RH alias B. RH dan korban memang selama ini berteman.
"RH pasien dari L. Kemudian karena korban ini dekat dengan RH sering bercerita bahwa ingin memiliki tubuh seperti RH," kata Budhi.
Dari situ, RH kemudian merekomendasikan L kepada korban. RH juga mendapatkan upah dari proses penyuntikan silikon L kepada korban.