Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Taman Merdeka Depok Disalahgunakan buat Mabuk-mabukan, Camat Sukmajaya Segera Lakukan Pembenahan

Kompas.com - 23/06/2022, 15:33 WIB
M Chaerul Halim,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Minimnya penerangan di Taman Merdeka, Mekarjaya, Sukmajaya, Depok, berpotensi disalahgunakan untuk hal negatif.

Hal itu dikatakan Camat Sukmajaya Fery Birowo usai mendapatkan laporan bahwa taman tersebut kerap dijadikan tempat mabuk-mabukan oleh orang tak bertanggung jawab.

Oleh karena itu, Fery beserta jajarannya langsung melakukan koordinasi dengan DLHK dan PT PLN untuk segera menindaklanjuti sekaligus melakukan pembenahan.

"Kemarin kita juga berkoordinasi dengan DLHK dan juga sudah konfirmasi sama PLN untuk disegerakan, dilakukan penambahan lampu penerangan di beberapa titik," kata Fery saat ditemui di Depok, Jawa Barat, Kamis (23/6/2022).

Baca juga: Taman Merdeka Depok Minim Penerangan, Kerap Disalahgunakan untuk Tempat Mabuk-mabukan

Sejauh ini unsur polisi dan Koramil telah melakukan patroli dengan mensterilkan pengunjung di sekitar Taman Merdeka pada pukul 22.00 WIB. Namun, kata Fery, pihaknya bakal meningkatkan patroli dengan mengandeng beberapa unsur lainnya.

"Mungkin sekarang kita perketat lagi terkait dengan masalah di taman dengan bekerja sama Pokdar, Satpol PP, masyarakat sekitar serta Linmas yang ada di Kelurahan Mekarjaya," ujarnya.

Fery menambahkan, dirinya mengetahui bahwa Taman Merdeka sering dimanfaatkan komunitas dan pegiat olahraga. Namun, ia menduga ruang terbuka tersebut kemudian disalahgunakan ketika hari mulai gelap.

Baca juga: Antusiasnya Warga Kunjungi Alun-alun Depok dan Nasib Skatepark yang Dijadikan Perosotan

"Rata-rata memang taman ini dimanfaatin oleh anak-anak (lingkungan) sini buat olahraga dari kalangan remaja. (Tapi) saat mungkin kosong dan kondisinya gelap, itu jadi dimanfaatin buat yang tidak-tidak," imbuhnya.

Adapun video yang memperlihatkan seorang perempuan tengah terkapar di Taman Merdeka, Mekar Jaya, Sukmajaya Depok, viral di media sosial. Perempuan itu diduga terkapar karena mabuk.

Tak jauh dari sang perempuan, ada sekelompok pemuda yang juga sedang dalam kondisi mabuk. Video tersebut diunggah oleh akun Instagram @streetworkoutdepok pada Selasa (20/6/2022).

Baca juga: Itinerary 1 Hari di Pangkal Pinang, Keliling di Sekitar Alun-alun Taman Merdeka

Salah satu saksi dari anggota komunitas Streetworkout Depok (SWORD), Vino, mengatakan bahwa video rekaman itu diambil pada Jumat malam. Saat itu, dirinya sedang menyambangi Taman Merdeka untuk berolahraga.

Sesampainya di lokasi, sekitar pukul 21.00 WIB, Vino bersama rekan-rekannya menemukan puluhan remaja yang diduga sedang mengonsumsi minuman keras (miras) di sudut taman yang gelap.

Menurut Vino, terdapat dua perempuan yang diduga mabuk berat telah tersandar di pojokan Taman Merdeka.

Baca juga: 3 Hari Usai Diresmikan, Sejumlah Fasilitas di Alun-alun Depok Rusak

"Pas saya datang, dia (perempuan) ada di pojok. Posisinya ada yang nyender tuh cewek dua," kata Vino saat dihubungi, Rabu (22/6/2022).

Salah satu perempuan yang terkapar tersebut dicoba dibangunkan oleh kawannya, tetapi ia tak kunjung bangun.

"Pas saya samperin, ceweknya diangkat-angkat tapi enggak bangun. Nah pas dilihat ada botol minuman, saya baru bilang ada yang minum di situ," ujar Vino.

"Jadi pas (ketahuan mabuk) itu, dia langsung pada bubar. Saya tahanlah satu cewek yang mabuk itu, (karena) enggak bisa jalan," tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com