Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Shendy Adam
ASN Pemprov DKI Jakarta

ASN Pemprov DKI Jakarta

Warisan Anies untuk Betawi dan Jakarta

Kompas.com - 23/06/2022, 16:15 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

JAKARTA baru saja merayakan hari jadinya yang ke-495. Rentang sejarah yang sangat panjang. Sejak masih menjadi bandar kecil bernama Sunda Kelapa. Berevolusi menjadi Jayakarta, Batavia dan Jakarta sampai sekarang.

Jakarta hari ini, tentu berbeda dengan ratusan tahun lalu. Tapi, ada benang merah yang mengikatnya.

Kota ini sudah bersifat kosmopolitan dan global sejak hampir lima abad lalu. Kota ini menjadi arena pergaulan internasional, khususnya pada sektor perdagangan.

Seorang sarjana Australia, Lance Castels bahkan menyatakan “Di Jakarta, Tuhan menciptakan orang Indonesia.”

Tidak berlebihan kalau menyebut Jakarta adalah miniatur Indonesia. Kota ini menjadi melting pot, tempat bertemu dan berinteraksinya beragam suku, etnis, bahkan bangsa.

Tulisan Castels memang sempat disalahpahami. Ia dianggap menghina orang Betawi yang dikatakan baru ada di abad ke-20 dan merupakan keturunan para budak yang dibawa Belanda dari berbagai penjuru negeri.

Castels mendasarkan argumennya dari data demografis. Sensus yang dilakukan pada masa kolonial Belanda pada tahun 1615 dan 1815 tidak ditemukan catatan mengenai keberadaan etnis Betawi.

Castels justru menyayangkan rendahnya perhatian pada etnis Betawi. Perlu dicatat, bahwa orang Sunda dan orang Betawi kurang terwakili di kalangan elite tidak hanya dalam hubungannya dengan populasi Jakarta, tetapi juga dengan populasi Indonesia secara keseluruhan (Castels, 1967).

Meski Jakarta berkembang dengan amat pesat, masyarakat asli Betawi relatif tidak terlalu merasakan.

Orang Betawi seolah jadi penonton di rumah sendiri. Bahkan, tidak sedikit yang benar-benar terpinggirkan secara harfiah alias pindah dari Jakarta ke daerah sekitar.

Kita memang tidak bisa mengatakan adanya marjinalisasi terhadap masyarakat Betawi. Ada banyak faktor yang berpengaruh terhadap nasib orang Betawi.

Dari sisi pemerintah sebetulnya justru menaruh perhatian khusus. Bahkan, diamanatkan langsung dalam salah satu pasal yang ada pada Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2007 tentang Provinsi DKI Jakarta sebagai Ibukota Negara Kesatuan Repubik Indonesia.

Para pemimpin (baca: Gubernur DKI Jakarta) juga memiliki perhatian terhadap masyarakat Betawi, dengan caranya masing-masing.

Mereka juga memiliki jasa yang tidak bisa kita abaikan begitu saja. Sejarah juga mencatat apa saja yang sudah dilakukan, mulai dari Bang Ali Sadikin, Bang Tjokropranolo dan para suksesornya sampai dengan Joko Widodo, Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat.

Gubernur Daerah Khusus Ibu Kota (DKI) Jakarta Anies Baswedan saat membuka U20 Sherpa Meeting sebagai rangkaian acara menjelang U20 Mayors Summit 2022 yang digelar secara hibrida secara  hybrid di Pullman Hotel, Jakarta Pusat pada Rabu-Kamis, 23-24 Maret 2022.DOK. Humas Pemprov DKI Gubernur Daerah Khusus Ibu Kota (DKI) Jakarta Anies Baswedan saat membuka U20 Sherpa Meeting sebagai rangkaian acara menjelang U20 Mayors Summit 2022 yang digelar secara hibrida secara hybrid di Pullman Hotel, Jakarta Pusat pada Rabu-Kamis, 23-24 Maret 2022.
Sama seperti para pendahulunya, Anies Baswedan juga memberi atensi khusus kepada etnis Betawi. Beberapa di antaranya mengambil momen di perayaan HUT Jakarta tahun ini.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bisakah Beli Tiket Dufan On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Dufan On The Spot?

Megapolitan
Rute Transjakarta 2E Rusun Rawa Bebek-Penggilingan via Rusun Pulo Gebang

Rute Transjakarta 2E Rusun Rawa Bebek-Penggilingan via Rusun Pulo Gebang

Megapolitan
Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com