BEKASI, KOMPAS.com - Sebuah video yang memperlihatkan seorang anggota TNI terlibat perkelahian dengan sejumlah warga sipil beredar di media sosial.
Dalam video tersebut juga terlihat sekelompok warga menahan anggota TNI yang memakai seragam lengkap tersebut agar tidak lagi terlibat perkelahian.
Video itu diketahui direkam di depan sebuah minimarket di wilayah Jatiranggon, Jatisampurna, Kota Bekasi. Akun @lensa_berita_jakarta kemudian mengunduhnya di Instagram.
Dinarasikan bahwa anggota TNI itu terlibat perkelahian dengan pemuda dari sebuah organisasi masyarakat (ormas) di sana.
Menanggapi video yang beredar tersebut, Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut (Kadispenal) Laksamana Pertama TNI Julius Widjojono mengatakan pihaknya sedang mencari keberadaan pelaku pengeroyokan terhadap anak buahnya tersebut.
Baca juga: Stadion Candrabhaga Bekasi Resmi Digunakan sebagai Venue Ajang Piala AFF U19
"Kelompok pemuda yang melakukan pengeroyokan sampai saat ini terus diburu untuk dimintai pertanggungjawaban atas perbuatannya," ucap Julius, dalam keterangannya, Jumat (24/6/2022).
Julius menjelaskan bahwa peristiwa pengeroyokan itu bermula ketika seorang warga yakni Nata (59) berusaha melerai keributan antar kumpulan pemuda tidak dikenal di depan sebuah minimarket.
Merasa tidak terima dengan tindakan Nata, salah satu kelompok pemuda tersebut mengeroyok Nata dan kemudian dari arah belakang, pemuda yang diduga dari kelompok yang sama, menabrak Nata menggunakan sepeda motor dan ikut melakukan pengeroyokan.
Kemudian, Kelasi Satu (Kls) Bayu Dwi Saputra yang sedang berbelanja di minimarket keluar dan mencoba melerai perkelahian tersebut.
Baca juga: Diduga Hendak Lerai Perkelahian, Anggota TNI Justru Jadi Korban Pemukulan oleh Warga
"Namun, Bayu malah diserang oleh kelompok tersebut sehingga aksi dorong antara kelompok pemuda yang tidak dikenal dengan Bayu pun terjadi," ucap Julius.
Tak hanya didorong, kelompok pemuda itu kemudian memukul Bayu di bagian kepala sebanyak dua kali dan Bayu pun reflek membalas pukulan tersebut.
"Saat perselihan terjadi, kemudian datang Serma Adar Winarno. Melihat keributan antara anggota dan kelompok pemuda, Serma Adar kemudian mencoba melerai, tetapi kelompok pemuda itu tetap memukul Bayu," ucap Julius.
Selang beberapa saat, datang lagi anggota TNI lain yakni Serma Angga dan kemudian melerai perkelahian tersebut dengan suara lantang.
Beberapa menit setelah Serma Angga datang, kelompok pemuda tersebut langsung membubarkan diri dan kabur.
Baca juga: Polda Metro Ambil Alih Penyelidikan Kasus Dugaan Penistaan Agama oleh Holywings
Julius mengatakan bahwa anggota Provost dan PAM TNI AL saat ini sudah meminta rekaman hasil CCTV yang ada di minimarket sebagai bahan penyelidikan dan alat bukti.
Sementara itu Kanit Reskrim Polsek Jatisampurna, Iptu Valerij Lekahena mengatakan bahwa pihaknya sudah menerima laporan dugaan perkelahian tersebut.
Ia mengaku masih melakukan pendalaman atas kasus tersebut dan mengejar para pelaku pemukulan terhadap sang anggota TNI.
"Kami lagi melakukan penyelidikan," pungkas dia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.