Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Minta PKL Dekat Pelintasan Sebidang Rawa Geni Kosongkan Lapak, Lurah: Untuk Dirapikan

Kompas.com - 24/06/2022, 18:09 WIB
M Chaerul Halim,
Nursita Sari

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Kelurahan Ratu Jaya, Depok, memberikan surat teguran pengosongan tempat usaha pedagang kaki lima (PKL) yang berjualan di pinggir Jalan Raya Citayam, tepatnya dekat pelintasan sebidang di Rawa Geni.

Lurah Ratu Jaya Ahmad Soma mengatakan, penertiban para pedagang kaki lima berawal dari adanya wacana pelebaran jalan di sekitar pelintasan Rawa Geni.

Selain itu, keberadaan PKL yang tidak berizin itu kerap kali menimbulkan kemacetan.

"Kemarin itu kan wacananya terkait rencana pelebaran buat (akses pelintasan Rawa Geni) pas mobil mau belok ke arah potongan rel kereta api itu, biar enggak terlalu macet," kata Ahmad saat ditemui, Jumat (24/6/2022).

Baca juga: Pelintasan Sebidang di Rawa Geni Akan Diperlebar, PKL Diminta Kosongkan Lapak Mereka

Setelah ada polemik pelintasan sebidang di Rawa Geni, Ahmad kemudian memanfaatkan momen tersebut untuk menertibkan PKL.

"Jadi bukan pelebaran jalan, itu hanya dirapikan saja. Kan memang PKL enggak boleh berjualan di situ. Sekalian saja ada momen itu, pokoknya itu hanya buat dirapikan saja," ujar dia.

Lebih lanjut, Ahmad mengatakan, pihaknya akan memanfaatkan lahan di sana untuk menanam berbagai macam tanaman sambil menunggu pelintasan sebidang di Rawa Geni dibuka secara resmi.

"Jadi untuk sementara ini, kalau di situ sudah kosong bakal dikasih tanaman dulu," kata Ahmad.

Baca juga: PT KAI Akan Rapat dengan DJKA Bahas Nasib Pelintasan Sebidang Rawa Geni yang Dibuka Warga

Untuk saat ini, Ahmad berujar, hanya PKL liar di dekat pelintasan kereta api yang diminta mengosongkan tempat usaha mereka.

Namun, tidak menutup kemungkinan nantinya penertiban akan dilakukan menyeluruh.

"Hanya dekat yang di pelintasan Rawa Geni saja, tapi nanti bakal semuanya juga kena, memang kan sudah enggak boleh (berjualan di sana) karena melanggar perda," ujar Ahmad.

Sebelumnya diberitakan, sejumlah PKL di sekitar pelintasan sebidang di Rawa Geni mulai mendapatkan surat pemberitahuan dari kelurahan untuk mengosongkan tempat usaha mereka.

Baca juga: Ormas FBR Diduga Keroyok Anggota TNI di Jatirangon Bekasi, Mediasi Digelar Jumat Ini

Gian, salah seorang pedagang buah di sekitar pelintasan itu, mengaku telah menerima surat pemberitahuan untuk mengosongkan lapak tersebut.

Gian diberi waktu dua hari untuk mengosongkan lapaknya.

"Diinfokannya mendadak, baru dikasih tahunya pas kemarin tanggal 22 Juni," kata Gian saat ditemui, Jumat.

Namun, Gian mengaku baru bersedia mengosongkan lapaknya jika ia menerima surat keterangan resmi dari instansi terkait.

Baca juga: Holywings Indonesia Dilaporkan ke Polda Metro Jaya Terkait Promo Miras Bernada Penistaan Agama

"Kami sih enggak masalah kalau dikasih tenggat waktu di hari Jumat harus sudah beres, asalkan harus ada surat resminya buat kami yang dikeluarkan dari pemerintah setempat ataupun dari Satpol PP," kata Gian.

"Itu buat menghargailah, kan sama-sama cari rezeki, makanya saya minta surat resminya," sambungnya.

Kata Gian, setidaknya ada delapan PKL yang mendapatkan teguran untuk mengosongkan tempat usahanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Megapolitan
Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Megapolitan
Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Megapolitan
Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Megapolitan
Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Megapolitan
Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko 'Saudara Frame': Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko "Saudara Frame": Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Megapolitan
Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Megapolitan
Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Megapolitan
DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

Megapolitan
Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com