Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelintasan Sebidang di Rawa Geni Depok Belum Dibuka Resmi, Ratusan Warga Gelar Tasyakuran

Kompas.com - 25/06/2022, 14:35 WIB
M Chaerul Halim,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Ratusan warga Rawa Geni, Ratu Jaya, Cipayung, Depok, menggelar tasyakuran atas dibukanya kembali pelintasan sebidang yang sempat ditutup PT Kereta Api Indonesia (Persero).

Adapun acara tasyakuran tersebut diselenggarakan sebagai upaya meminta keselamatan dengan memanjatkan doa secara bersama.

Suherman selaku Ketua RW 09 menyebut acara tasyakuran yang digelar warga Rawa Geni dilakukan secara spontanitas pada Jumat (24/6/2022) kemarin.

Baca juga: Ketika PKL di Jalan Citayam Terimbas Kasus Pelintasan Sebidang Rawa Geni, Disuruh Bongkar Lapak Sendiri

Untuk diketahui, pelintasan sebidang liar itu ditutup PT KAI usai kecelakaan yang melibatkan kereta api dan minibus di situ, belum dibuka secara resmi. Namun, warga membuka paksa pelintasan itu kembali secara sepihak.

"Iya memang (tasyakuran) sudah keinginan warga. Yang artinya, mau mengucapkan rasa syukur atas kembali dibukanya potongan jalan di pelintasan Rawa Geni dan juga memanjatkan doa agar tidak ada peristiwa kecelakaan seperti itu lagi," kata Suherman saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (25/6/2022).

"Walaupun kami sebagai pengurus dan diwakili oleh camat dan lurah yang masih diminta oleh PT KAI (beberapa persyaratannya) masih dalam proses untuk kita laksanakan," ujar Suherman.

Suherman mengatakan, acara tersebut juga dihadiri oleh pengurus lingkungan, Lurah, sekretaris kelurahan (sekkel), camat, anggota DPRD Depok Fraksi PKB Babai Suhaimi dan tokoh masyarakat lainnya.

"Tasyakuran ini bahkan dihadiri juga oleh camat, lurah, sekkel dan juga dari anggota dewan Babai Suhaimi," kata Suherman.

Baca juga: Pelintasan Sebidang di Rawa Geni Akan Diperlebar, PKL Diminta Kosongkan Lapak Mereka

Sebelumnya diberitakan, warga Rawa Geni, Ratu Jaya, Cipayung, Depok, membuka kembali pintu pelintasan sebidang yang sebelumnya ditutup PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI.

Peristiwa pembukaan pintu pelintasan sebidang secara sepihak itu dilakukan pada Minggu (19/6/2022).

Penjaga palang pintu Susanto (60) mengatakan, pelintasan itu baru beroperasi kembali pada Senin (20/6/2022) pukul 14.00 WIB

"Kalau untuk ini dibukanya dari semalam, tapi diberlakukannya tadi jam dua siang," kata Susanto saat ditemui di lokasi, Senin (20/6/2022).

Baca juga: Bertemu PT KAI, Warga Tuntut Pelintasan Sebidang Rawa Geni Tetap Dibuka

Susanto mengaku, proses pembukaan pelintasan sebidang itu baru diketahui PT KAI Senin sore, sekitar pukul 15.30 WIB.

"Ini warga (yang buka pelintasannya), tapi PT KAI sudah mengetahui tadi sekitar pukul 15.30 WIB. Kita sudah kumpul di sini dengan pak lurah dan dari pihak PT KAI," ujarnya.

Susanto mengungkapkan, warga sebelumnya telah melayangkan surat ke PT KAI, meminta agar pelintasan sebidang itu dibuka kembali. Tetapi, hasilnya nihil.

"Iya ada surat lagi yang sudah dilayangkan tujuannya ke PT KAI, dan juga sebelumnya dalam beberapa surat dilayangkan ke sana tapi tanggapannya nihil," terang Susanto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

MRT Lanjut sampai Tangsel, Wali Kota Benyamin: Diharapkan Segera Teralisasi

MRT Lanjut sampai Tangsel, Wali Kota Benyamin: Diharapkan Segera Teralisasi

Megapolitan
Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Megapolitan
Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Megapolitan
Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Megapolitan
Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Megapolitan
Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com