JAKARTA, KOMPAS.com - Nama Sunny Tanuwidjaja kembali menjadi perbincangan setelah disebutkan menjadi salah satu orang dekat Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Diketahui, dulunya Sunny merupakan orang dekat mantan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Grace Natalie menyebut Sunny Tanuwidjaja blak-blakan menyatakan sikapnya mendukung Anies.
"Bro Sunny gentleman mengakui akan men-support Anies dan untuk itu beliau mengundurkan diri," ujar Grace saat dimintai konfirmasi Kompas.com, Selasa (28/6/2022).
Baca juga: Sunny Bantah Disebut Berkomunikasi Intens dengan Pengembang dan DPRD Terkait Reklamasi
Sikap politik Sunny yang mendukung Anies tentu bersebrangan dengan sikap politik PSI yang menjadi seteru Anies.
Seperti diketahui, Fraksi PSI di DPRD DKI Jakarta hampir selalu mengkritik kebijakan Anies. PSI pun menjadi yang paling gencar mengkritik Anies saat kampanye Pilkada DKI 2017 karena dinilai memanfaatkan isu politik identitas.
Grace pun menjelaskan, Sunny sudah tidak aktif dalam operasional PSI sebagai sekretaris dewan pembina sejak mengundurkan diri setahun yang lalu.
Dia mengaku jarang berkomunikasi dengan Sunny, sehingga tidak tahu aktivitasnya saat ini.
"Sunny mundur atas keinginannya sendiri, karena beliau menyadari akan memilih jalan politik yang berbeda dengan PSI," imbuhnya.
Kini, posisi Sekretaris Dewan Pembina PSI diisi oleh Raja Juli Antoni.
Adapun kedekatan Ahok dan Sunny sudah terbangun cukup lama. Ahok mengungkap awal kedekatannya dengan Sunny berawal pada tahun 2009, saat ada salah satu perkumpulan orang Indonesia di Amerika Serikat (AS) yang memintanya datang ke sana.
Baca juga: Sunny Mengaku Tidak Pernah Bicara soal Tambahan Kontribusi dengan Sanusi
Saat itu, Ahok masih menjadi anggota Komisi II DPR RI dari Fraksi Golkar.
"Dia itu diutus oleh organisasi orang Indonesia yang suka membuat acara di Never Day. Tahun 2009 dia minta saya ke Amerika, waktu itu saya nolak karena enggak bisa. Akhirnya 2010 saya berangkat," kata Ahok di Balai Kota, Senin (11/5/2016).
"Sunny saat itu kerja di CSIS bidang politik. Suka mengkaji buku, kami banyak bicara. Jadi teman ngobrol. istilahnya jadi orang bertukar pikiran, perlu analisa, ada berita, memberikan pandangan-pandangan politik," kata Ahok.
Menurut Ahok, saat tiba di AS, ia sempat melontarkan keinginannya menjadi Gubernur DKI. Keinginannya itu kemudian mendapat dukungan dari Sunny dan rekan-rekannya di perkumpulan tadi.
Baca juga: Ahok Nilai Sunny Tidak Akan Berani Ganggu Kebijakannya karena Pernah Dimarahi
Setelah itu, kata Ahok, Sunny kemudian memutuskan untuk kembali ke Indonesia dan mendampinginya. Saat itu, selain berstatus sebagai mahasiswa S3 di Northern Illinois University, Sunny sudah tercatat sebagai salah satu peneliti di Central for Strategic and International Studies (CSIS).
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.