JAKARTA, KOMPAS.com - Harga cabai rawit merah di DKI Jakarta dalam dua pekan terakhir terpantau tinggi, di atas Rp 100.000 per kilogram.
Melansir Kompas.id, Pemerintah Provinsi DKI beralasan harga yang tinggi itu disebabkan pasokan cabai yang berkurang, yang disebabkan berbagai faktor.
Lya Imbasari, Kepala Bidang Ketahanan Pangan, Dinas Ketahanan Pangan Kelautan dan Pertanian (DKPKP) DKI Jakarta, Selasa (28/6/2022), menjelaskan, saat ini kondisi pasokan cabai yang masuk ke DKI Jakarta berkurang.
Di daerah-daerah sentra produksi cabai tengah mengalami kendala produksi.
Baca juga: BERITA FOTO: Harga Cabai di Jakarta Tembus Rp 130.000 Per Kilogram
Sejumlah faktor menjadi alasan produksi yang rendah, yaitu mulai dari curah hujan yang tinggi yang membuat beberapa daerah terkena banjir, hingga adanya serangan penyakit antraknosa dan menurunnya kualitas hasil panen.
Selain karena aspek pasokan, biaya produksi budidaya cabai yang tinggi juga memengaruhi harga cabai yang masuk ke Jakarta.
Gatra Vaganza, Manajer Humas Perumda Pasar Jaya, secara terpisah menjelaskan, stok cabai rawit merah di Pasar Induk Kramat Jati saat ini memang sedikit berkurang dari normalnya.
Senada dengan Lya, ia menyebut pasokan yang berkurang terjadi akibat curah hujan yang tinggi di daerah penghasil.
Selain itu, juga ada serangan hama jamur yang menghambat panen.
Baca juga: Zulkifli Hasan Sebut Cabai Mahal Jadi Bonus bagi Petani, IKAPPI: Cacat Logika
Dari situs resmi Info Pangan Jakarta (IPJ) diketahui, harga rata-rata per kilogram cabai rawit merah di DKI Jakarta Rp 109.378 per kilogram.
Kenaikan harga di atas Rp 100.000 per kilogram terpantau mulai 14 Juni 2022.
Harga tertinggi Rp 130.000 per kilogram didapati dijual di Pasar Mayestik.
Sementara harga terendah Rp 87.000 dijual di Pasar Anyer Bahari.
Lya menambahkan, dalam upaya menstabilkan harga cabai, terutama cabai rawit, Badan Pangan Nasional sejak pertengahan Juni 2022 telah mendatangkan 30 ton cabai dari Provinsi Sulawesi Selatan, tepatnya dari Kabupaten Wajo, Kabupaten Takalar, dan Kabupaten Jeneponto, ke Pasar Induk Kramat Jati.
”Pengiriman dilakukan bertahap dan masih terus dilaksanakan,” kata Lya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.