Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Holywings Penuhi Panggilan DPRD DKI, Jelaskan Akar Masalah Promo Miras Bermuatan SARA

Kompas.com - 29/06/2022, 20:44 WIB
Singgih Wiryono,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - General Manager Operasional Holywings Yuli Setiawan memenuhi  panggilan DPRD DKI Jakarta untuk menjelaskan akar masalah kasus promo minuman keras (miras) atau minuman beralkohol (minol) memuat konten SARA di sosial media di ruang Komisi B DPRD DKI Jakarta, Rabu (29/6/2022).

Yuli tidak sendiri, dia didampingi oleh Rizal Yudhistira yang juga bagian dari manajemen Holywings.

Saat hadir di ruang rapat Komisi B DPRD DKI Jakarta, Yuli menggunakan setelan batik dengan warna dominan cokelat, sedangkan rekannya Rizal menggunakan kemeja hitam.

Baca juga: Ribuan Karyawan Holywings Dirumahkan Imbas Penutupan Tempat Usaha Tersebut

Yuli diberi kesempatan bicara oleh pimpinan sidang Ketua Komisi B Ismail pada awal pembukaan rapat. Dalam keterangannya, Yuli menyampaikan permohonan maaf kepada umat Islam dan Nasrani yang paling bersinggungan dengan nama Muhammad dan Maria dalam muatan promosi minuman beralkohol.

Kata dia, kesalahan penulisan nama itu murni dilakukan tim kreatif dan promosi Holywings dan tidak diketahui oleh pihak manajemen Holyiwings."

Yuli melanjutkan penjelasannya, manajemen mengetahui nama Muhammad dan Maria dalam promosi minuman beralkohol gratis itu ketika terjadi kegaduhan di sosial media.

Baca juga: DPRD: Berkali-kali Holywings Gunakan Promo Nama, tapi Ketika Muhammad-Maria Mengaku Tidak Tahu

Namun di sisi lain, Yuli menyebut promo penggunaan nama orang untuk satu botol minuman alkohol gratis itu sudah dilakukan Holywings selama tiga bulan.

Konsepnya, tim promosi akan menentukan nama-nama orang yang bisa mendapat minol gratis dan melakukan verifikasi dengan kartu identitas seperti KTP saat datang ke Holywings.

"Jadi ini materi promo-promo sebelumnya," kata Yuli sambil menunjukan sebuah gambar. Dalam gambar dia sebut ada banyak nama seperti Anderas dan Amanda, William dan Widya, Kevin dan Kartika, Leo dan Lisa dan sebagainya.

Baca juga: Promosi Miras Berbau SARA, Manajemen Holywings: Kami Kecolongan!

Setelah mengakui semua promo itu sudah berjalan tiga bulan dan tak ada masalah, Yuli mengaku kaget karena yang muncul adalah nama Muhammad dan Maria di promo terbaru mereka.

"Jadi banyak yang komen di Medsos kenapa namanya Muhammad dan Maria? Kami baru menyadari, ketika kami menyadari, manajemen langsung minta takedown postingan tersebut," kata Yuli.

Pengakuan Yuli mengundang komentar pedas para anggota Dewan yang hadir di rapat tersebut.

Nur Afni Sajim, misalnya. Dia langsung menyentil manajemen dengan kalimat pertanyaan "Bapak sehat jasmani rohani?".

Baca juga: Anggota Dewan Sentil Manajemen Holywings soal Promo Miras Bernada SARA: Bapak Sehat Jasmani Rohani?

Anggota Fraksi Demokrat ini geram mendengar alasan manajemen yang mengaku tidak tahu atas promo yang dinilai bermuatan unsur SARA itu.

"Kok bisa kepikiran?," ucap dia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bandara Soekarno-Hatta Jadi Bandara Tersibuk se-Asia Tenggara Selama Periode Mudik Lebaran

Bandara Soekarno-Hatta Jadi Bandara Tersibuk se-Asia Tenggara Selama Periode Mudik Lebaran

Megapolitan
KPU DKI Susun Jadwal Pencoblosan Pilkada 2024 jika Terjadi Dua Putaran

KPU DKI Susun Jadwal Pencoblosan Pilkada 2024 jika Terjadi Dua Putaran

Megapolitan
Mengapa Warung Madura di Jabodetabek Buka 24 Jam?

Mengapa Warung Madura di Jabodetabek Buka 24 Jam?

Megapolitan
Misteri Motif Selebgram Meli Joker Pilih Akhiri Hidup dengan 'Live' Instagram, Benjolan di Kepala Sempat Disorot

Misteri Motif Selebgram Meli Joker Pilih Akhiri Hidup dengan "Live" Instagram, Benjolan di Kepala Sempat Disorot

Megapolitan
Dishub DKI Kaji Usulan Kenaikan Tarif Rp 3.500 Bus Transjakarta yang Tak Berubah sejak 2007

Dishub DKI Kaji Usulan Kenaikan Tarif Rp 3.500 Bus Transjakarta yang Tak Berubah sejak 2007

Megapolitan
Tarif Sementara Bus Transjakarta ke Bandara Soekarno-Hatta Rp 3.500, Berlaku Akhir April 2024

Tarif Sementara Bus Transjakarta ke Bandara Soekarno-Hatta Rp 3.500, Berlaku Akhir April 2024

Megapolitan
Banjir di 18 RT di Jaktim, Petugas Berjibaku Sedot Air

Banjir di 18 RT di Jaktim, Petugas Berjibaku Sedot Air

Megapolitan
Kronologi Penangkapan Pembunuh Tukang Nasi Goreng yang Sembunyi di Kepulauan Seribu, Ada Upaya Mau Kabur Lagi

Kronologi Penangkapan Pembunuh Tukang Nasi Goreng yang Sembunyi di Kepulauan Seribu, Ada Upaya Mau Kabur Lagi

Megapolitan
Kamis Pagi, 18 RT di Jaktim Terendam Banjir, Paling Tinggi di Kampung Melayu

Kamis Pagi, 18 RT di Jaktim Terendam Banjir, Paling Tinggi di Kampung Melayu

Megapolitan
Ujung Arogansi Pengendara Fortuner Berpelat Palsu TNI yang Mengaku Adik Jenderal, Kini Jadi Tersangka

Ujung Arogansi Pengendara Fortuner Berpelat Palsu TNI yang Mengaku Adik Jenderal, Kini Jadi Tersangka

Megapolitan
Paniknya Remaja di Bekasi Diteriaki Warga Usai Serempet Mobil, Berujung Kabur dan Seruduk Belasan Kendaraan

Paniknya Remaja di Bekasi Diteriaki Warga Usai Serempet Mobil, Berujung Kabur dan Seruduk Belasan Kendaraan

Megapolitan
Akibat Hujan Angin, Atap ICU RS Bunda Margonda Depok Ambruk

Akibat Hujan Angin, Atap ICU RS Bunda Margonda Depok Ambruk

Megapolitan
Arogansi Pengendara Fortuner yang Mengaku Anggota TNI, Berujung Terungkapnya Sederet Pelanggaran Hukum

Arogansi Pengendara Fortuner yang Mengaku Anggota TNI, Berujung Terungkapnya Sederet Pelanggaran Hukum

Megapolitan
Banjir dan Fasilitas Rusak, Pekerja di Pelabuhan Sunda Kelapa: Tolong Perbaiki supaya Banyak Pengunjung...

Banjir dan Fasilitas Rusak, Pekerja di Pelabuhan Sunda Kelapa: Tolong Perbaiki supaya Banyak Pengunjung...

Megapolitan
Walkot Depok Idris: Saya 'Cawe-cawe' Dukung Imam Budi Hartono di Pilkada

Walkot Depok Idris: Saya "Cawe-cawe" Dukung Imam Budi Hartono di Pilkada

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com