Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siang Ini, Dukcapil Jaktim Jemput Bola Pergantian Dokumen Warga Jalan Budaya yang Berubah jadi Jalan Entong Gendut

Kompas.com - 30/06/2022, 11:18 WIB
Nirmala Maulana Achmad,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dinas (Sudin) Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) Jakarta Timur akan melakukan jemput bola pergantian dokumen bagi warga yang terdampak perubahan nama Jalan Entong Gendut, kawasan Condet, Kramatjati.

Sebelumnya, Jalan Entong Gendut bernama Jalan Budaya.

Kepala Sudin Dukcapil Jakarta Timur Noufan mengatakan, layanan jemput bola itu akan digelar di Jalan Entong Gendut, pada Kamis (30/6/2022) ini, pukul 13.00 hingga 15.00 WIB.

Baca juga: Posko Pergantian Dokuman Imbas Perubahan Nama Jalan di Jakbar Masih Dibuka, Warga Cukup Bawa KTP Lama

"Kami akan ke Jalan Entong Gendut atau Jalan Budaya di Condet. Pelayanan seperti yang kemarin (di Cipayung)," kata Noufan saat dihubungi, Kamis pagi.

Noufan menyarankan, bagi warga yang terdampak perubahan nama jalan bisa mengurus pergantian dokumen kependudukan di kantor kelurahan atau kecamatan terdekat.

"Layanan ada yang jemput bola, ada yang ke kelurahan, kecamatan, bisa melalui aplikasi (Alpukat Betawi). Pokoknya akan kami layani terus," tutur dia.

Sebelumnya, Sudin Dukcapil Jakarta Timur sudah melakukan jemput bola pergantian dokumen bagi warga yang terdampak perubahan nama jalan, dari Jalan Raya Bambu Apus menjadi Jalan Mpok Nori.

Layanan jemput bola itu digelar di Jalan Raya Setu Cipayung, Cipayung, Jakarta Timur, Rabu kemarin, pada pukul 09.00 hingga 12.00 WIB.

Baca juga: Dukcapil Jakarta Barat Jemput Bola Layani Warga Terdampak Perubahan Nama Jalan

Bagi warga yang ingin mengganti dokumen kependudukan cukup membawa KTP lama dan foto kopi KK.

Pergantian dokumen kependudukan tidak dipungut biaya.

Ada sekitar 3.000 warga di Jakarta Timur yang terdampak perubahan nama jalan dan harus mengganti dokumen kependudukan mereka.

"Kisarannya sekitar hampir 3.000 (warga yang terdampak perubahan nama jalan) di Jakarta Timur," kata Noufan.

Noufan menambahkan, warga Jakarta Timur yang paling banyak terdampak perubahan nama jalan dibanding wilayah lain di DKI Jakarta.

Baca juga: 141 Orang Terdampak Perubahan Dua Nama Jalan di Jakarta Barat

"Di (Jakarta) Timur ini kan daerah hunian, kalau di wilayah lain mungkin terkena wilayah perkantoran," ujar Noufan.

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meresmikan perubahan 22 nama jalan di DKI Jakarta dengan nama-nama tokoh Betawi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Megapolitan
Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Megapolitan
Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Megapolitan
Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Megapolitan
Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Megapolitan
Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko 'Saudara Frame': Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko "Saudara Frame": Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Megapolitan
Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Megapolitan
Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Megapolitan
DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

Megapolitan
Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Megapolitan
Saat Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Saat Toko "Saudara Frame" Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Megapolitan
9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com