Oleh karena itu, riset atas nama-nama tokoh yang dijadikan nama jalan dan penempatan daerahnya menjadi sangat penting.
Begitu juga terkait sosialisasi nama jalan yang telah diubah, haruslah benar-benar sampai ke masyarakat.
Baca juga: Bukan Tokoh Betawi, Ini Sosok Tino Sidin yang Jadi Nama Jalan di Cikini
Di sisi lain, JJ Rizal juga menggarisbawahi soal payung hukum penamaan jalan yang tercantum pada Peraturan Pemerintah (PP) nomor 2 tahaun 2021 tentang penyelenggaraan nama rupabumi.
Pendiri Penerbit Komunitas Bambu itu memperingatkan, jika aspek di atas tidak terpenuhi, maka perubahan nama jalan bisa berakibat bencana etnosentrisme.
Etnosentrisme adalah sebuah sikap atau pandangan yang membanggakan identitas diri dan kerap dibarengi dengan sikap meremehkan masyarakat atau budaya lain.
"Percuma jika asal taro nama-nama tokoh Betawi yang sudah diriset itu malah berbalik menjadi kontroversi dan bahkan mencemar masyarakat Betawi dalam prasangka etnosentrisme," kata JJ Rizal.
Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul "JJ Rizal Ungkap Kisah Toleransi di Balik Nama Jalan Warung Buncit yang Kini Tergantikan"
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.