TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) yang menyerang hewan ternak di Tangerang Selatan, Banten terus bertambah.
Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Peternakan (DKP3) Tangsel mencatat, pada Rabu (29/6/2022) pukul 16.00 WIB, terdapat 118 kasus PMK.
Kepala DKP3 Tangsel, Yepi Suherman mengatakan, 100 di antaranya dipastikan sudah sembuh.
Baca juga: Khawatir Wabah PMK, Pedagang di Tangsel Kurangi Penjualan Hewan Kurban
"Kasus PMK di Tangsel bertambah, data terbaru tercatat ada 118 kasus. 100 dipastikan sudah sembuh," ujar Yepi saat dihubungi, Kamis (30/6/2022).
Adapun rinciannya yaitu sebanyak 116 kasus terjadi pada sapi dan 2 sisanya kerbau.
Sedangkan, 18 ekor lainnya masih dalam tahap pengobatan.
Sebelumnya, Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) mencatat ada sebanyak 79 hewan ternak yang terjangkit penyakit mulut dan kuku (PMK) di Tangsel, Banten.
Sebanyak 46 di antaranya dinyatakan sudah sembuh, sedangkan sisanya masih dalam tahap pengobatan.
Baca juga: Sapi Terjangkit PMK di Tangerang Akan Dipotong Paksa jika Kondisinya seperti Ini...
“Kasus PMK ada 79, yang sudah sembuh 46 kasus, sisanya 33 masih treatment. Itu data Jumat (25/6), nanti Senin (28/6/2022) baru di-update lagi,” ujar Kepala Puskeswan Tangsel Pipit Surya Yuniar dalam rekaman suara yang diterima, Senin (27/6/2022).
Hewan ternak yang terjangkit PMK tersebut tidak ditempatkan di satu titik lokasi isolasi. Mereka dipisahkan dari hewan-hewan ternak lainnya yang ada di kandang.
“Di Tangsel kan memang kalau sudah di lapak kita enggak bisa lokalisir ke satu lokasi. Kita meminta pemilik lapak untuk memisahkan sapi yang terindikasi untuk meminimalisasi risiko penularan,” jelas Pipit.
Ia menuturkan, pengobatan secara masif dilakukan terhadap hewan ternak yang terjangkit PMK.
Baca juga: 29 Ternak di Tangerang Dipotong Paksa akibat PMK, Pemkot Sebut Dagingnya Masih Bisa Dikonsumsi
Selain itu, pengecekan kesehatan rutin juga terus dilakukan menjelang Hari Raya Idul Adha 1443 H.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.