“Sekalipun warung dan pemiliknya sudah lenyap, nama Warung Buncit sampai kini tetap melekat,” lanjut Alwi.
Catatan sejarah lainnya memiliki versi berbeda mengenai asal usul nama Warung Buncit.
Dalam buku 212 Asal Usul Djakarta Tempo Doeloe karya Zaenuddin HM disebutkan bahwa nama Warung Buncit berasal dari nama salah satu pemilik warung keturunan Tionghoa bernama Bun Tjit.
Sehingga, kata "buncit" bukan berasal dari julukan pemilik warung yang berbadan buncit, melainkan nama pemilik warung itu sendiri.
Sementara itu, versi ketiga yang diceritakan oleh seorang budayawan dari Betawi Kita, Yahya Andi Saputra, menyebut nama Warung Buncit berasal dari bahasa Betawi arkais (kuno).
Baca juga: Bukan Tokoh Betawi, Ini Sosok Tino Sidin yang Jadi Nama Jalan di Cikini
Warung Buncit memiliki arti pos paling ujung atau paling belakang yang ditempati pasukan Kesultanan Mataram saat menyerbu Kastil Batavia pada tahun 1628-1629.
“Yang menceritakan ada orang Tionghoa yang buka warung kelontong perutnya buncit, itu ilmu ‘Kirata’, ilmu dikira-kira supaya nyata. Cerita fiktif belaka," tutur Yahya.
"Warung itu kalau dalam bahasa Betawi arkais, artinya pos, tempat ngaso (istirahat) atau tempat atur strategi. Buncit itu menunjuk nama tempat yang paling belakang. Jadi Warung Buncit artinya pos paling belakang untuk konsentrasi pasukan dalam pengepungan Kastil Batavia,” lanjutnya.
Sejarawan JJ Rizal pun menyesalkan langkah Pemerintah Provinsi DKI yang menurut dia tidak cermat dalam memilih nama jalan yang akan diganti dengan nama tokoh betawi.
JJ Rizal sepakat Jalan Warung Buncit memiliki sejarah yang sarat akan keindahan dan toleransi antara masyarakat Betawi dan Tionghoa sehingga tidak seharusnya diganti dengan nama lain.
Ia setuju dengan versi sejarah bahwa nama Warung Buncit berasal dari dari seorang tokoh Tionghoa yang dulu pernah tinggal disana bernama Tan Boen Tjit.
Baca juga: JJ Rizal Galang Petisi Ganti Nama JIS Jadi Stadion MH Thamrin, Ini Alasannya
Menurut dia, Tan Boen Tjit adalah sosok pemilik usaha warung yang pemurah terhadap warga pribumi Jakarta.
Karena kemurahan hatinya, ia begitu dihargai hingga namanya pun diabadikan sebagai nama jalan.
"Jalan Warung Buncit Raya itu ada sejarah keindahan toleransi dan inklusivitas masyarakat Betawi. Mereka (warga Betawi) yang identik dengan Islam memberi nama daerah dengan jalannya nama seorang Tionghoa, Tan Boen Tjit," kata JJ Rizal dilansir dari Tribun Jakarta, Kamis (30/6/2022).
JJ Rizal pun menegaskan, ia tak menyoal langkah Pemprov DKI mengabadikan para tokoh betawi sebagai nama jalan.
Baca juga: Anies Bakal Teruskan Penggantian Nama Jalan meskipun Tuai Protes