JAKARTA, KOMPAS.com - Anak perempuan berinisial F (7) yang diduga menjadi korban pencabulan oleh sopir taksi, A di salah satu kontrakan di kawasan Kebayoran Lama Utara, Jakarta Selatan, mengalami trauma.
Orangtua korban, N mengatakan, saat baru mengalami tindakan asusila dari pelaku, F sempat tidak ingin berinteraksi dengan orang lain.
Putrinya itu disebut kerap melamun dan terus menangis. Terlebih saat ditanyakan soal insiden pencabulan yang dialami.
"Kalau diancam atau tidak oleh pelaku saya tidak tahu. Soalnya anaknya habis kayak gitu tuh, ditanyain nangis. Terus dia bengong (melamun), nangis lagi," ujar N saat dihubungi, Kamis (30/6/2022).
Akibat kejadian itu, N tengah berupaya mengembalikan kondisi psikologis F secara hati-hati.
Saat ini, kata N, kondisi mental putri keduanya itu telah membaik dan mulai kembali berbaur dengan teman-teman sebayanya.
"Kalau ini sudah agak mendingan karena mau main, tapi enggak boleh main keluar. Cuma di dalam saja, sudah," ucap N.
N sebelumnya menjelaskan, dugaan pencabulan yang dialami F terjadi pada Selasa (28/6/2022) siang. Saat itu, putrinya mengeluhkan sakit pada alat kelaminnya.
Baca juga: Anak 7 Tahun di Kebayoran Lama Menangis Kesakitan ke Ibunya, Ternyata Dicabuli Tetangga
"Dia awalnya lapor ke saya 'ibu, punya aku berdarah'. Aku pikirannya sudah negatif. Saya tanya malah menangis, tak lama dia ngomong, 'aku digituin sama Pakde A'," kata N.
Sebelum mengadukan rasa sakit pada kelamin, F disebut sempat main ke rumah terduga pelaku. Saat itu F sempat dicari oleh kakaknya, tetapi tak ditemukan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.