DEPOK, KOMPAS.com - Kasus pencabulan terhadap belasan santriwati di bawah umur diduga terjadi di salah satu pondok pesantren di Kawasan Beji, Depok, Jawa Barat.
Pengasuh pondok pesantren tersebut, Ahmad Riyadh, mengaku bahwa pencabulan tersebut diduga dilakukan oleh empat orang.
Tiga di antaranya berstatus sebagai pengajar atau ustaz dan satu lainnya merupakan kakak kelas dari para korban.
Satu pelaku siswa ini disebut masih duduk di bangku sekolah menengah pertama (SMP).
"Empat terlapor diantaranya tiga guru dan satu santri. (Kakak kelas yang terlapor) kelas 1 SMP, karena ada keterlambatan dalam bidang akademis," kata Ahmad saat ditemui di lokasi, Kamis (30/6/2022).
Sementara itu, dikatakan Ahmad, dua di antara tiga pengajar yang berstatus terlapor sudah tidak mengajar di pondok pesantren tersebut. Satu lainnya tengah mengambil cuti.
"Tiga guru ini, yang satu masih berstatus guru dan dia baru saja tabrakan, jadi masih cuti sekitar dua bulan," kata Ahmad.
"Dan dua terlapor lainnya sudah tidak di kita (mengajar di ponpes). Dari dua itu, satu sudah selesai pengabdiannya, dia itu semacam relawan yang mengajar di hadroh, pramuka," sambung dia.
Berdasarkan laporan yang ia dengar, Ahmad mengatakan bahwa korban merupakan santriwati yang duduk di bangku sekolah dasar (SD).
"Menurut laporan yang diitukan (sampaikan) ke kita itu anak SD gitu," ujar dia.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.