Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Warga Keturunan Tionghoa di Jakarta Bahu-membahu Bangun Kembali Gapura yang Diruntuhkan di Era Jepang...

Kompas.com - 30/06/2022, 20:56 WIB
Mita Amalia Hapsari,
Ivany Atina Arbi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Masyarakat keturunan Tionghoa di Jakarta bergotong-royong membangun kembali sebuah gapura yang menjadi gerbang masuk kawasan Chinatown di Glodok, Jakarta Barat.

Setelah dibangun dengan biaya urunan warga, gapura berwarna abu-abu tersebut kini resmi diserahkan untuk menjadi aset Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

"Ini adalah partisipasi masyarakat Tionghoa di Jakarta, untuk membalas rasa kasih Pak Gubernur Anies, jadi kami mempersembahkan gapura ini menjadi milik Pemprov DKI Jakarta," kata Ketua Panitia Peresmian Gapura Anwar Budiman saat peresmian, Kamis (30/6/2022).

Anwar mengatakan, gapura tersebut merupakan lambang persatuan dan keberagaman masyarakat di Jakarta.

Sementara itu Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, gapura ini merupakan gapura yang dibangun kembali di atas bekas lokasi gapura yang dulu diruntuhkan pada era penjajahan Jepang.

Baca juga: Anies Resmikan Gapura Chinatown di Glodok, Bangunan Lama Diruntuhkan pada 1938

"Ini adalah peristiwa yang akan dicatat di dalam perjalanan sejarah kota kita. Kawasan pecinan ini berusia lebih dari 300 tahun, gapura ini dulu berdiri di sana. Namun, di era kepemimpinan Jepang gapura itu diruntuhkan, sekitar tahun 1938," kata Anies dalam sambutannya, Kamis.

Pada 2018, kata Anies, sejumlah tokoh keturunan Tionghoa Jakarta mulai mengusulkan pembangunan kembali gapura tersebut.

"2018 direncanakan, Covid-19 datang maka proyek itu tertunda. Dan hari ini Alhamdulillah 30 Juni 2022 gapura Chinatown resmi ditegakkan di tempat ini," ungkap Anies.

Anies menyebut berdirinya gapura bercorak naga tersebut menyimbolkan keberagaman di Jakarta.

"Bahwa Jakarta adalah rumah bagi semua. Keberagaman itu adalah karunia Tuhan. Persatuan itu adalah ikhtiar sesama. Persatuan itu ikhtiar kita, kalau beragam itu karunia dari Tuhan," ujar dia.

Baca juga: Ada Helipad Ilegal, Ketua DPRD DKI Akan Panggil Bupati Kepulauan Seribu

"Dan di tempat ini didirikan gapura menandakan hadirnya persatuan di kota ini. Inilah penanda kita hidup bersama, kita saling menghormati dan menghargai," lanjut Anies.

Gapura berwarna abu-abu itu berdiri megah menyambut siapa saja yang hendak melintas ke Jalan Pancoran dari arah Jalan Gajah Mada.

Dengan dihiasi ukiran naga dan karakter khas Tiongkok lainnya dan papan nama berwarna merah, gapura itu bak ingin menunjukan bahwa pengunjung akan segera masuk di kawasan pecinan.

"Gapura ini unik, kalau gapura pecinan di tempat lain biasanya dominan warna merah, kalau di sini berwarna beton. Jadi kalau orang ingat gapura berwarna beton, ingatnya Jakarta," kata Anies.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bisakah Beli Tiket Dufan On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Dufan On The Spot?

Megapolitan
Rute Transjakarta 2E Rusun Rawa Bebek-Penggilingan via Rusun Pulo Gebang

Rute Transjakarta 2E Rusun Rawa Bebek-Penggilingan via Rusun Pulo Gebang

Megapolitan
Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com