JAKARTA, KOMPAS.com - Warga Tanah Tinggi, Johar Baru, Jakarta Pusat, menolak perubahan nama Jalan Tanah Tinggi I Gang 5 menjadi Jalan A Hamid Arief, pada Rabu (29/6/2022).
Untuk diketahui, perubahan nama jalan itu dan jalan lain di Ibu Kota merupakan program Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.
Menanggapi penolakan perubahan nama jalan itu, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria berujar bahwa pihaknya menampung aspirasi warga tersebut.
Baca juga: Tak Pernah Dilibatkan Sosialisasi, Warga Tanah Tinggi Tolak Nama Jalan A Hamid Arief
"Kami menampung dan memberikan perhatian," ucap Wagub DKI yang akrab disapa Ariza kepada awak media, Jumat (1/7/2022).
"Pertimbangan terkait komplain masyarakat, kami memahami, mengerti," sambung dia.
Menurut Ariza, perubahan nama jalan di Tanah Tinggi dan wilayah lain telah melalui proses panjang.
Politisi Gerindra itu menyatakan, perubahan nama tersebut untuk memberikan penghargaan dan penghormatan kepada tokoh Betawi yang namanya dipakai.
Baca juga: Sejumlah Warga Jakpus Tolak Perubahan Nama Jalan, Ini Langkah yang Akan Diambil Pemerintah Kota
Dengan tujuan tersebut, ia berharap bahwa para tokoh Betawi tersebut bisa menjadi contoh bagi warga Jakarta.
"Prinsipnya, penamaan jalan dengan tokoh-tokoh Betawi, tokoh lain ini, dimaksudkan baik untuk memberikan penghargaan dan penghormatan, dan mudah-mudahan menjadi teladan bagi kita semua," papar Riza.
Diberitakan sebelumnya, Wali Kota Jakarta Pusat Dhany Sukma batal menyerahkan Kartu Tanda Penduduk (KTP) dengan data baru kepada warga Tanah Tinggi.
Semula, acara penyerahan KTP baru itu dijadwalkan pada Rabu (29/6/2022) kemarin, di rumah Ketua RT 006.
Acara itu dirancang Pemerintah Kota Jakarta Pusat sebagai upaya jemput bola dalam rangka penggantian nama Jalan Tanah Tinggi I gang 5 menjadi Jalan A. Hamid Arief.
Namun, penyerahan KTP baru batal dilakukan karena warga setempat menolak perubahan nama jalan.
Warga pun menuntut Pemprov DKI Jakarta mengembalikan nama jalan seperti semula, yakni Jalan Tanah Tinggi I Gang 5.
"Kami hadir semua warga di rumah Pak RT 006. Kami langsung ngomong di sana masalah penolakan," kata Ketua RT 010 RW 006, Fazri.
Fazri menambahkan, sejak awal tak ada pembicaraan terlebih dahulu mengenai perubahan nama jalan kepada dia dan warganya.
Tahu-tahu, mereka diminta untuk hadir ke acara simbolis penyerahan KTP baru dan pelang jalan di depan sudah diganti.
"Semua menolak dengan pergantian nama ini karena sebelumnya enggak ada konfirmasi untuk jalan baru ini," lanjutnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.