Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Klaim PMK Belum Muncul di Jakarta, Wagub Ariza: Mudah-mudahan Tak Ada

Kompas.com - 01/07/2022, 18:28 WIB
Muhammad Naufal,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengeklaim penyakit mulut dan kuku (PMK) belum muncul dan menjangkiti hewan ternak di Ibu Kota hingga Jumat (1/7/2022) ini.

Menjelang Hari Raya Idul Adha 2022, ia berharap PMK tidak muncul di Jakarta.

"Terkait itu (hewan ternak terjangkit PMK), memang sejauh ini kami belum mendapatkan laporan di Jakarta, mudah-mudahan tidak ada," sebut Riza kepada awak media, Jumat.

Baca juga: Cegah Penyebaran PMK, 492 Ekor Sapi di Depok Telah Disuntik Vaksin

Dalam kesempatan itu, ia menyebut permintaan terhadap hewan ternak di Jakarta meningkat belakangan ini.

Meski demikian, untuk meminimalisir penyebaran PMK, proses masuk hewan ternak dari luar Jakarta dinilai cukup ketat.

Proses masuk ternak yang cukup ketat itu dilakukan agar masyarakat di Ibu Kota bisa berkurban dengan lancar.

Baca juga: Pedagang Hewan Kurban Berjualan di Trotoar Johar Baru, Pemkot Jakpus Akan Carikan Lahan Kosong

"Ada permintaan yang tinggi di Jakarta terkait sapi. Namun, dengan adanya PMK, sudah diatur berbagai syarat dan ketentuan masuknya, apalagi lintas daerah itu memang ada screening dan sebagainya," ucap Riza.

"Ini juga menjadi perhatian kita, jangan sampai nanti orang mau kurban, tapi sapinya tidak siap," sambungnya.

Di sisi lain, sejumlah ternak di Jakarta diduga terkena PMK. Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (Sudin KPKP) menemukan empat sapi diduga terindikasi penyakit mulut dan kuku (PMK) di Gambir, Jakarta Pusat.

Baca juga: Cegah Penyebaran PMK, 71 Hewan Ternak di Tangsel Sudah Disuntik Vaksin

"Yang diduga terindikasi PMK empat (sapi), awalnya satu, tapi saat itu menyebar cepat karena sakit sebenarnya," ujar Kasudin KPKP Jakarta Pusat Penty Yunesi Pudyastuti saat dihubungi wartawan, Selasa (28/6/2022).

Setelah ditemukan sapi yang diduga terindikasi PMK, kata Penty, jajarannya langsung turun ke lapangan untuk memeriksa dan mengobati sapi tersebut.

"Kami cek, lakukan pemeriksaan, berikan pengobatan, kelihatannya rentan beberapa hari, insya Allah sembuh," kata Penty.

Kemudian, Sudin KPKP juga menemukan belasan sapi di tempat penjualan hewan kurban di Jalan Raya Condet, Gedong, Pasar Rebo, Jakarta Timur, yang terindikasi PMK.

Penyuluh Peternakan Satpel KPKP Kecamatan Pasar Rebo Suneb Sacapraja mengatakan, ada 12 sapi di tempat penjualan hewan kurban tersebut yang terindikasi PMK.
"Di sini ada 52 sapi, yang terindikasi ada 12 sapi. Pengamatan secara klinis dan sudah diperiksa satu minggu yang lalu, memang terindikasi PMK," ujar Suneb kepada wartawan, Senin (28/6/2022).

Suneb mengatakan, salah satu gejala yang terlihat adalah air liur berlebih di mulut sapi. Kemudian, sekitar mulut sapi merah dan melepuh.

"Gejala spesifik belum tampak. Mudah-mudahan bukan (PMK)," kata Suneb.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kawal Aksi di Sekitar Gedung MK, 2.713 Aparat Gabungan Dikerahkan

Kawal Aksi di Sekitar Gedung MK, 2.713 Aparat Gabungan Dikerahkan

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Sudah Hilang Sejak 9 April 2024

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Sudah Hilang Sejak 9 April 2024

Megapolitan
Perempuan Menangis Histeris di Lokasi Kebakaran 'Saudara Frame', Mengaku Ibu dari Korban Tewas

Perempuan Menangis Histeris di Lokasi Kebakaran "Saudara Frame", Mengaku Ibu dari Korban Tewas

Megapolitan
Melonjak, Jumlah Pasien DBD di Jakbar Tembus 1.124 pada April 2024

Melonjak, Jumlah Pasien DBD di Jakbar Tembus 1.124 pada April 2024

Megapolitan
JPO Cilincing yang Hancur Ditabrak Kontainer Diperbaiki, Biaya Ditanggung Perusahaan Truk

JPO Cilincing yang Hancur Ditabrak Kontainer Diperbaiki, Biaya Ditanggung Perusahaan Truk

Megapolitan
Polisi Usut Penyebab Remaja di Cengkareng Gantung Diri

Polisi Usut Penyebab Remaja di Cengkareng Gantung Diri

Megapolitan
Dari 7 Jenazah Korban Kebakaran Mampang, 2 di Antaranya Anak Laki-laki

Dari 7 Jenazah Korban Kebakaran Mampang, 2 di Antaranya Anak Laki-laki

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Pengantaran 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' ke RS Polri

Isak Tangis Iringi Pengantaran 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" ke RS Polri

Megapolitan
Kebakaran Toko Bingkai Saudara Frame Padam, Arus Lalin Jalan Mampang Prapatan Kembali Normal

Kebakaran Toko Bingkai Saudara Frame Padam, Arus Lalin Jalan Mampang Prapatan Kembali Normal

Megapolitan
Sebelum Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Ada Percikan Api Saat Pemotongan Kayu

Sebelum Toko "Saudara Frame" Terbakar, Ada Percikan Api Saat Pemotongan Kayu

Megapolitan
Kondisi Karyawan Selamat dari Kebakaran Saudara Frame, Salah Satunya Luka Bakar Hampir di Sekujur Tubuh

Kondisi Karyawan Selamat dari Kebakaran Saudara Frame, Salah Satunya Luka Bakar Hampir di Sekujur Tubuh

Megapolitan
Polisi: Ada Luka di Dada dan Cekikan di Leher Jasad Perempuan di Pulau Pari

Polisi: Ada Luka di Dada dan Cekikan di Leher Jasad Perempuan di Pulau Pari

Megapolitan
144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan, Terbanyak di Jaktim

144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan, Terbanyak di Jaktim

Megapolitan
Wanita Ditemukan Tewas di Dermaga Pulau Pari, Polisi Periksa 3 Teman Dekat Korban

Wanita Ditemukan Tewas di Dermaga Pulau Pari, Polisi Periksa 3 Teman Dekat Korban

Megapolitan
Cerita Warga Habiskan Uang Jutaan Rupiah untuk Bagi-bagi THR di Hari Lebaran

Cerita Warga Habiskan Uang Jutaan Rupiah untuk Bagi-bagi THR di Hari Lebaran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com