Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jauh-jauh ke Tebet Eco Park yang Ternyata Masih Tutup, Warga: Kecewa, Katanya Hanya Sampai Akhir Juni...

Kompas.com - 02/07/2022, 14:59 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah pengunjung mengaku kecewa karena Tebet Eco Park, Jakarta Selatan pada Sabtu (2/7/2022), masih ditutup sementara. Sebab mereka mendapat infirmasi penutupan Tebet Eco Park hanya sampai akhir Juni 2022.

Kekecewaan itu diungkapkan oleh salah satu warga bernama Edrianto yang telah tiba di Tebet Eco Park dari rumahnya di kawasan Pulogadung, Jakarta Timur.

"Beritanya kan sampai akhir Juni kemarin ditutupnya. Ini kecewa saya, sudah jauh-jauh datang," ujar Edrianto saat ditemui di lokasi.

Edrianto mengemukakan, bahwa ia datang ke Tebet Eco Park bersama keluarga. Kedatangannya untuk menjawab rasa penasaran mengenai taman tersebut yang selama ini banyak warga berkunjung.

Baca juga: Tebet Eco Park Masih Ditutup Sementara untuk Pengunjung

"Saya baru pertama kali ke sini (Tebet Eco Park). Datang mengajak keluarga untuk berlibur ke sini. Saya naik kereta turun di Stasiun Tebet lalu sampai sini tutup," ucap Edrianto.

Edrianto mengatakan, banyak warga selain dirinya harus meninggalkan kawasan Tebet Eco Park karena tidak mengetahui mengenai penutupan sementara yang masih berlangsung.

"Tadi ada beberapa anak sekolah datang, balik lagi karena masih tutup," ucap Edrianto.

Warga lain, Fahri juga mengaku kecewa karena Tebet Eco Park masih tutup.

Padahal Fahri telah mempersiapkan diri demi berkunjung ke Tebet Eco Park dengan memarkirkan kendaraannya di luar dari kantong parkir.

"Saya sampai markir di rumah teman. Karena saya tahu ini kan parkiran tidak memadai, tapi ternyata sampai sini tutup," kata Fahri.

Fahri yang datang bersama pasangannya dari Kemayoran Jakarta Pusat pun harus kembali ke rumah.

Baca juga: Kucurkan Dana Rp 2,7 Miliar, Jakarta Siap Jadi Tuan Rumah KTT Y20

"Iya sudah tutup begini, balik lagi pulang," ucap Fahri.

Untuk diketahui, keputusan menutup sementara diumumkan tak lama setelah Pemprov DKI dan Pemkot Jakarta Selatan membahas persoalan pedagang kaki lima (PKL) dan parkir liar di sekitar Tebet Eco Park.

Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta mengumumkan penutupan sementara Tebet Eco Park melalui akun Instagram @tamanhutandki, pada Selasa (14/6/2022) malam.

"Penutupan sementara Tebet Eco Park, dalam rangka pemeliharaan taman dan perbaikan fasilitas sampai dengan akhir Juni 2022," dikutip dari unggahan @tamanhutandki.

Dalam keterangan foto, Distamhut DKI Jakarta mengucapkan terima kasih atas antusiasme warga yang berkunjung ke Tebet Eco Park.

Distamhut DKI menyebutkan, penutupan Tebet Eco Park diperlukan untuk menciptakan kenyamanan bersama.

"Tapi jangan berkecil hati. Kami akan kembali. Nantikan pada pemberitahuan selanjutnya ya," tulis Distamhut DKI.

Selama penutupan sementara, terdapat spanduk yang berisi informasi mengenai taman-taman alternatif yang bisa dikunjungi warga selain Tebet Eco Park.

Berikut daftar 10 taman yang bisa dikunjungi warga:

  1. Monas
  2. Taman Tabebuya
  3. Taman Dadap Merah
  4. Taman Spathodea
  5. Taman Margasatwa Ragunan
  6. Hutan Kota Srengseng
  7. Taman Ayodia
  8. Taman Puring
  9. Taman Langsat
  10. Kebun Bibit Srengseng
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Megapolitan
Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Megapolitan
Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Megapolitan
Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Megapolitan
Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Megapolitan
Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Megapolitan
Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Megapolitan
Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Megapolitan
Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Megapolitan
Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal 'Fogging' buat Atasi DBD di Jakarta

Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal "Fogging" buat Atasi DBD di Jakarta

Megapolitan
April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Megapolitan
“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

Megapolitan
Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com