Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Pastikan Tiga Pengemudi Mobil yang Terlibat Balap Liar di Jalan Asia Afrika Tidak Taruhan

Kompas.com - 02/07/2022, 19:05 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi memastikan tidak ada taruhan dari aksi balap liar yang dilakukan tiga pengemudi mobil AB (25), RJ (23), ARM (22) di Jalan Asia Afrika, Tanah Abang, Jakarta Pusat, pada Jumat (24/6/2022) dini hari.

Polisi menyebut aksi balap liar itu dilakukan spontan saat mereka bertemu di lokasi.

"Tidak ada (taruhan). Hanya spontanitas. Kebetulan lewat di situ saja," ujar Wakil Direktur Lalu Lintas (Wadirlantas) Polda Metro Jaya AKBP Rusdy Pramana kepada wartawan, Sabtu (2/7/2022).

Terkait kejadian itu, Rusdy sudah menurunkan petugas di Jalan Asia Afrika setiap malam untuk mengantisipasi terjadinya kembali aksi balap liar.

Baca juga: Kronologi Balap Liar Mobil di Asia Afrika, Berawal dari Saling Geber-geber

"Antisipasi kita hingga saat ini kita melakukan penjagaan. Preventifnya dengan melakukan pendekatan. Pimpinan kita Bapak Kapolda juga sudah melaksanakan pendekatan identifikasi kelompok mereka," kata Rusdy.

"Selain itu juga salah satunya kita melakukan street race sebagai ajang untuk para penggemar otomotif meluapkan energi maupun hobinya," sambungnya.

Polisi sebelumnya pengungkapan para pelaku balap liar antar mobil itu berawal dari adanya video beredar di media sosial.

Video yang tersebar itu menggambarkan aksi kebut-kebutan ketiga mobil di Jalan Asia Afrika pada Jumat (24/6/2022) sekitar pukul 00.50 WIB.

"Dalam video viral itu ada beberapa kendaraan roda empat yang melakukan balap liar di kawasan Asia Afrika," ujar Rusdy.

Baca juga: Polisi Tangkap 3 Pelaku Balap Liar di Jalan Asia Afrika dan Sita Kendaraan

Polisi kemudian melakukan penyelidikan awal dari video hasil rekaman ponsel salah satu milik warga yang diunggah di media sosial.

Selain itu, penyidik dari Subdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya juga memeriksa rekaman CCTV dan Kamera ETLE.

"Kemudian dari keterangan saksi melakukan penyelidikan dan kita berhasil mengamankan tiga kendaraan berikut pengemudinya," ucap Rudy.

Ketiga pelaku balap liar itu disebut tidak saling mengenal. Aksi tersebut yang dilakukan mereka berawal dari saling geber-geber satu dengan yang lainnya.

"Hasil keterangan interogasi dari penyidik kita bahwa yang ketiga orang ini begitu sampai di TKP melihat jenis kendaraan yang sama yang saling memanas. Geber-geber gitu," ujar Rudy.

Karena merasa jenis kendaraan yang sama, kata Rusdy, para pengemudi mobil itu lalu membuat kesepakatan untuk melakukan aksi balap liar.

"Kebetulan jenis mobil sama. Dua mobil warna abu-abu dan hitam lebih awal. Mereka sambil (buka jendela) kasih kode untuk start," ucap Rusdy.

Baca juga: Panitia Formula E Buka Peluang Pakai Trek Jakarta E-Prix untuk Ajang Balap Mobil Lain

Rusdy mengatakan, ketiga kendaraan yang digunakan untuk balap liar itu masih disita di Polda Metro Jaya.

Adapun sanksi tilang diberikan diberikan kepada pemilik atau penggunanya kendaraan tersebut.

"Kemudian dilakukan penegakan (terhadap pengemudi) dengan tilang sesuai Pasal 297 jo 115 Undang-undang Nomor 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan," ucap Rusdy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pendaftaran PPK Pilkada Depok 2024 Dibuka, Berikut Syarat dan Ketentuannya

Pendaftaran PPK Pilkada Depok 2024 Dibuka, Berikut Syarat dan Ketentuannya

Megapolitan
Gibran Sambangi Rusun Muara Baru Usai Jadi Wapres Terpilih, Warga: Ganteng Banget!

Gibran Sambangi Rusun Muara Baru Usai Jadi Wapres Terpilih, Warga: Ganteng Banget!

Megapolitan
Sespri Iriana Jokowi hingga Farhat Abbas Daftar Penjaringan Cawalkot Bogor dari Partai Gerindra

Sespri Iriana Jokowi hingga Farhat Abbas Daftar Penjaringan Cawalkot Bogor dari Partai Gerindra

Megapolitan
Pria Terseret 150 Meter saat Pertahankan Mobil dari Begal di Bogor

Pria Terseret 150 Meter saat Pertahankan Mobil dari Begal di Bogor

Megapolitan
Mangkirnya Terduga Penipu Beasiswa S3 Filipina, Terancam Dijemput Paksa Apabila Kembali Abai

Mangkirnya Terduga Penipu Beasiswa S3 Filipina, Terancam Dijemput Paksa Apabila Kembali Abai

Megapolitan
Apesnya Anggota Polres Jaktim: Ikut Ditangkap dalam Pesta Narkoba Oknum Polisi, padahal Tengah Antar Mobil Teman

Apesnya Anggota Polres Jaktim: Ikut Ditangkap dalam Pesta Narkoba Oknum Polisi, padahal Tengah Antar Mobil Teman

Megapolitan
Tak Kapok Pernah Dibui, Remaja Ini Rampas Ponsel di Jatiasih dan Begal Motor di Bantargebang

Tak Kapok Pernah Dibui, Remaja Ini Rampas Ponsel di Jatiasih dan Begal Motor di Bantargebang

Megapolitan
14 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari Per 24 April 2024

14 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari Per 24 April 2024

Megapolitan
BPBD DKI: Waspada Banjir Rob di Pesisir Jakarta pada 25-29 April 2024

BPBD DKI: Waspada Banjir Rob di Pesisir Jakarta pada 25-29 April 2024

Megapolitan
Bocah 7 Tahun di Tangerang Dibunuh Tante Sendiri, Dibekap Pakai Bantal

Bocah 7 Tahun di Tangerang Dibunuh Tante Sendiri, Dibekap Pakai Bantal

Megapolitan
Tiktoker Galihloss Terseret Kasus Penistaan Agama, Ketua RW: Orangtuanya Lapor Anaknya Ditangkap

Tiktoker Galihloss Terseret Kasus Penistaan Agama, Ketua RW: Orangtuanya Lapor Anaknya Ditangkap

Megapolitan
Warga Rusun Muara Baru Antusias Tunggu Kedatangan Gibran Usai Penetapan KPU

Warga Rusun Muara Baru Antusias Tunggu Kedatangan Gibran Usai Penetapan KPU

Megapolitan
Pembatasan Kendaraan Dianggap Bisa Kurangi Macet Jakarta, Asalkan Transportasi Publik Baik

Pembatasan Kendaraan Dianggap Bisa Kurangi Macet Jakarta, Asalkan Transportasi Publik Baik

Megapolitan
Buang Pepaya karena Sepi Pembeli, Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Rugi Besar

Buang Pepaya karena Sepi Pembeli, Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Rugi Besar

Megapolitan
Gara-gara Sakit Hati, Seorang Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Gara-gara Sakit Hati, Seorang Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com