Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Remaja Citayam Bersalin Rupa Bak Anak Gaul Jaksel di Terowongan Kendal

Kompas.com - 03/07/2022, 23:43 WIB
Larissa Huda

Penulis

"Ketemu di grup Facebook terus ngajak ngopi ketemuannya di sini," ujar Rehan ditemui di lokasi, Sabtu (2/7/2022).

Baca juga: Terowongan Kendal Diserbu Remaja Citayam, Pengamat Ungkap Pemicunya

Adapun Ola (23) bersama tiga teman lainnya justru memanfaatkan Terowongan Kendal menjadi tim kreatif untuk membuat konten atau syuting video promosi sebuah kafe.

"Memang khusus kafe, cuma karena digital membludak, jadi mau bikin liputan, bikin-bikin movie untuk promosi kafe," ujar Ola di lokasi, Sabtu (2/7/2022).

Bersalin rupa bak remaja "Jaksel"

Pengamat perkotaan dari Universitas Trisakti, Yayat Supriatna, mengamati fenomena ini tak lepas dari kian populernya istilah "anak Jaksel" atau anak yang kerap nongkrong di wilayah Jakarta Selatan.

"Ini ibaratnya (anak) Citayam rasa anak Jaksel. Anak Jaksel identik dengan status yang lebih tinggi, modern, dan suka bicara dengan bahasa campuran dengan bahasa Inggris," ujar Yayat kepada Kompas.com, Minggu (3/7/2022).

Gaya hidup "anak Jaksel" ini pun semakin populer di media sosial. Hal ini membuat banyak orang berlomba-lomba agar populer seperti anak Jaksel, termasuk warga pinggiran kota.

"Kawasan Stasiun BNI itu seperti halaman muka dari Citayam dan Depok. Karena mereka hanya naik KRL (kereta rel listrik) commuter line. Dengan biaya murah, mereka langsung bisa itu menjangkau," ujar Yayat.

Baca juga: Terowongan Kendal Mendadak Tenar, Pengamat: Ada Citayam Rasa Jaksel

Menurut Yayat, wilayah sekitar Depok, Citayam, Bojong Gede, hingga Bogor sebetulnya sudah bisa dikatakan sebagai kawasan perkotaan. Namun, daerah ini belum menjadi kota.

Dengan demikian, kata Yayat, fenomena ini menunjukkan adanya keinginan anak remaja tersebut untuk menjadi orang kota dalam konteks kehidupan remaja.

"Kehidupan sebagai remaja dengan adanya media sosial menuntut mereka untuk menjadi sesuatu yang lebih. Tetapi, (ruang) ini tidak ada di Citayam ataupun Bojong gede," ujar Yayat.

Minimnya ruang ekspresi

Yayat juga berpandangan Terowongan Kendal yang diserbu remaja pinggiran kota itu dipicu oleh minimnya ruang publik di tempat tinggalnya.

Baca juga: Terowongan Kendal Jadi Favorit Remaja Citayam, Sampai Kapan Fenomena Berlanjut?

"Mereka butuh bermain, status, serta ruang aktivitas. Jadi itu fenomena yang wajar karena adanya dinamika apalagi yang berhubungan dengan status (sosial)," ujar Yayat.

Mural Terowongan Kendal yang dijadikan spot berfoto oleh wargaKompas.com/Faqihah Muharroroh Itsnaini Mural Terowongan Kendal yang dijadikan spot berfoto oleh warga

Yayat menjelaskan wilayah Depok-Citayam itu ibarat wilayah rural-urban, yaitu kawasan transisi yang menyinggung sedikit wilayah perkotaan tetapi belum menjadi kota.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Bakal Periksa Pemilik Truk dan Orangtua Sopir yang Sebabkan Kecelakaan di GT Halim

Polisi Bakal Periksa Pemilik Truk dan Orangtua Sopir yang Sebabkan Kecelakaan di GT Halim

Megapolitan
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Tangerang Selatan, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Tangerang Selatan, 29 Maret 2024

Megapolitan
Baznas RI Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, 102 Sekolah Ambil Bagian

Baznas RI Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, 102 Sekolah Ambil Bagian

Megapolitan
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Kota Tangerang, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Kota Tangerang, 29 Maret 2024

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Hunian untuk Polisi dan PNS Polri, Lokasinya di Pondok Kelapa

Pemprov DKI Siapkan Hunian untuk Polisi dan PNS Polri, Lokasinya di Pondok Kelapa

Megapolitan
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Bogor, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Bogor, 29 Maret 2024

Megapolitan
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Bekasi, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Bekasi, 29 Maret 2024

Megapolitan
Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Warga Cibitung Kena Tipu Rp 40 Juta

Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Warga Cibitung Kena Tipu Rp 40 Juta

Megapolitan
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Kota Depok, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Kota Depok, 29 Maret 2024

Megapolitan
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di DKI Jakarta, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di DKI Jakarta, 29 Maret 2024

Megapolitan
Minta Usut Tuntas Kasus Kematian Akseyna, BEM UI Akan Bersurat ke Rektor UI dan Polres Depok

Minta Usut Tuntas Kasus Kematian Akseyna, BEM UI Akan Bersurat ke Rektor UI dan Polres Depok

Megapolitan
Tanda Duka Cita, Mahasiswa UI Peringati 9 Tahun Kematian Akseyna

Tanda Duka Cita, Mahasiswa UI Peringati 9 Tahun Kematian Akseyna

Megapolitan
500 Siswa SMA Ikut Pesantren Kilat di Kapal Perang KRI Semarang

500 Siswa SMA Ikut Pesantren Kilat di Kapal Perang KRI Semarang

Megapolitan
Soal Peluang Maju Pilkada DKI, Heru Budi: Hari Esok Masih Penuh Misteri

Soal Peluang Maju Pilkada DKI, Heru Budi: Hari Esok Masih Penuh Misteri

Megapolitan
Sopir Truk Akui Kecelakaan di GT Halim karena Dikerjai, Polisi: Omongan Melantur

Sopir Truk Akui Kecelakaan di GT Halim karena Dikerjai, Polisi: Omongan Melantur

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com