Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polda Metro Jaya Selidiki Dugaan Pengeroyokan Aktor Claudio Martinez di Klub Malam Jaksel

Kompas.com - 04/07/2022, 14:27 WIB
Tria Sutrisna,
Ivany Atina Arbi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polda Metro Jaya mengaku telah menyelidiki dugaan kasus pengeroyokan terhadap artis sinetron sekaligus mantan pemain sepak bola Claudio Martinez.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan mengatakan, kepolisian telah menerima laporan yang dibuat oleh Claudio dan istrinya, Mursiana, pada Sabtu (2/7/2022).

"Polda Metro Jaya sudah menerima laporannya," ujar Zulpan saat dikonfirmasi, Senin (4/7/2022).

Zulpan belum menjelaskan secara terperinci laporan dugaan kasus pengeroyokan tersebut. Dia hanya mengatakan bahwa kasus itu sudah ditangani dan diselidiki oleh penyidik Ditreskrimum Polda Metro.

"Sekarang dalam tahap penyelidikan," kata Zulpan.

Baca juga: Diduga Dikeroyok Pegawai Kelab Malam, Aktor Claudio Martinez Melapor ke Polda Metro Jaya

Sebelumnya, Istri Claudio, Musriana, mengungkapkan bahwa dugaan aksi pengeroyokan oleh karyawan tempat hiburan malam itu terjadi pada Sabtu (2/7/2022) dini hari sekitar pukul 01.30 WIB.

"Iya memang benar. Korban pengeroyokan suami saya Claudio Martinez oleh sebagian karyawan Basque," ujarnya melalui pesan singkat, Senin (4/7/2022).

Menurut Ana, sapaan akrabnya, kejadian bermula saat suaminya tersenggol dan kakinya terinjak oleh salah seorang pegawai.

Claudio Martinez pun menegur pegawai yang dianggap kurang berhati-hati di tengah ramainya pengunjung tempat hiburan malam tersebut.

"Awalnya karena tempat ramai, suami saya terinjak dan tersenggol. Suami saya tegur. Eh malah waiter-nya nyolot dan dorong suami saya duluan, sehingga suami saya marah dan tabok bahu si waiter," ujar Ana saat dihubungi, Senin (4/6/2022).

Baca juga: Menkes Sebut 100 Persen Kasus Covid-19 di Jakarta adalah Subvarian BA.4 dan BA.5

Tak lama setelah kejadian itu, kata Ana, datang pegawai lain yang mendorong Claudio dari arah belakang dan menuduh telah memukul rekannya menggunakan botol.

Setelah itu, sejumlah pegawai lain pun berdatangan dan langsung mengeroyok korban hingga mengalami luka-luka.

"Selang sekitar 10 menit, waiter ini ngadu (ke rekan-rekanya) dan bilang dipukul pakai botol. Kemudian suamiku sengaja di dorong gitu sama waiter lain dan dicaci maki," ungkap Ana.

"Suami kepancing, dia doronglah. Eh tiba-tiba dicekik dan dipukul dari depan dan belakang. Itulah awal mula sampai dikeroyok dan dikejar sampai lift, lobby dan jalan raya," sambungnya.

Kejadian tersebut pun dilaporkan oleh Ana dan suami ke Polda Metro Jaya pada Sabtu siang sekitar pukul 14.00 WIB. Laporan tersebut teregistrasi dengan nomor LP / B / 3318 / VII / SPKT / Polda Metro Jaya.

Baca juga: Nama Jalan di Jakarta Diganti, Dukcapil DKI Sediakan Layanan Jemput Bola untuk Perubahan Data Kependudukan di Sini...

"Jika suami saya salah, kami sudah minta maaf. Harusnya diselesaikan oleh security. Ini malah main hakim sendiri dan main pukul keroyok," kata Ana.

Saat ini, Ana mengaku masih menunggu informasi lebih lanjut dari penyidik Ditreskrimum Polda Metro Jaya terkait penanganan laporan dugaan kasus pengeroyokan yang dilaporkannya.

"Pelakunya yang jelas lebih dari lima orang. Kami masih menunggu kabar (perkembangan) dari Polda hari ini," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polda Metro Kerahkan 197 Personel Amankan Paskah di Gereja Katedral Jakarta dan GPIB Imanuel

Polda Metro Kerahkan 197 Personel Amankan Paskah di Gereja Katedral Jakarta dan GPIB Imanuel

Megapolitan
Polisi Bakal Periksa Pemilik Truk dan Orangtua Sopir yang Sebabkan Kecelakaan di GT Halim

Polisi Bakal Periksa Pemilik Truk dan Orangtua Sopir yang Sebabkan Kecelakaan di GT Halim

Megapolitan
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Tangerang Selatan, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Tangerang Selatan, 29 Maret 2024

Megapolitan
Baznas RI Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, 102 Sekolah Ambil Bagian

Baznas RI Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, 102 Sekolah Ambil Bagian

Megapolitan
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Kota Tangerang, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Kota Tangerang, 29 Maret 2024

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Hunian untuk Polisi dan PNS Polri, Lokasinya di Pondok Kelapa

Pemprov DKI Siapkan Hunian untuk Polisi dan PNS Polri, Lokasinya di Pondok Kelapa

Megapolitan
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Bogor, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Bogor, 29 Maret 2024

Megapolitan
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Bekasi, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Bekasi, 29 Maret 2024

Megapolitan
Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Warga Cibitung Kena Tipu Rp 40 Juta

Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Warga Cibitung Kena Tipu Rp 40 Juta

Megapolitan
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Kota Depok, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Kota Depok, 29 Maret 2024

Megapolitan
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di DKI Jakarta, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di DKI Jakarta, 29 Maret 2024

Megapolitan
Minta Usut Tuntas Kasus Kematian Akseyna, BEM UI Akan Bersurat ke Rektor UI dan Polres Depok

Minta Usut Tuntas Kasus Kematian Akseyna, BEM UI Akan Bersurat ke Rektor UI dan Polres Depok

Megapolitan
Tanda Duka Cita, Mahasiswa UI Peringati 9 Tahun Kematian Akseyna

Tanda Duka Cita, Mahasiswa UI Peringati 9 Tahun Kematian Akseyna

Megapolitan
500 Siswa SMA Ikut Pesantren Kilat di Kapal Perang KRI Semarang

500 Siswa SMA Ikut Pesantren Kilat di Kapal Perang KRI Semarang

Megapolitan
Soal Peluang Maju Pilkada DKI, Heru Budi: Hari Esok Masih Penuh Misteri

Soal Peluang Maju Pilkada DKI, Heru Budi: Hari Esok Masih Penuh Misteri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com