Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anggota Gangster Bacok Pemuda di Pondok Aren Tangsel, Polisi: Pelaku Merasa Tertantang

Kompas.com - 04/07/2022, 16:47 WIB
Annisa Ramadani Siregar,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Polisi menangkap pelaku pembacokan seorang pemuda di Pondok Aren, Tangerang Selatan, Banten pada Minggu (26/6/2022) sekitar pukul 05.42 WIB.

Kanit Reskrim Polsek Pondok Aren Iptu Leo Licyano mengatakan, motif pelaku membacok korban AR (19) karena merasa tertantang oleh pernyataan salah satu rekan korban.

Berdasarkan informasi yang diperoleh polisi dari pelaku ATP (17), kawanan pelaku awalnya sedang mengitari lokasi tempat kejadian perkara (TKP) karena sudah janjian akan tawuran bersama kelompok lain.

Baca juga: Senin Sore Ini Mulai Pukul 16.00, Kendaraan Dilarang Putar Balik di Bundaran HI

Namun, kelompok lawan tidak kunjung tiba sesuai dengan janji mereka melalui media sosial.

"Mereka sudah muter-muter berkali-kali lawannya enggak nongol. Begitu lawannya enggak nongol, ada dari dalam gang itu teriak 'ayo sini sama gua'. Nantang," ujar Leo saat dihubungi, Senin (4/7/2022).

Mendengar itu, ATP kemudian merasa tertantang, sehingga ia melakukan aksinya seorang diri dalam pengejaran kelompok kawanan korban.

"Cuma di lahan parkir ada gang di sebelahnya, kumpulan salah satunya ada yang teriak, pas diserang itu mereka lari tunggang langgang, enggak ada persiapan bawa sajam," jelas Leo.

Akibatnya, korban mengalami luka sobek pada bagian kepala, lengan kiri, dan pinggang.

Baca juga: Polisi Tangkap Anggota Gangster yang Bacok Pemuda di Pondok Aren Tangsel

Setelah membacok korban, pelaku langsung melarikan diri bersama dengan temannya. Selanjutnya korban melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Pondok Aren.

Pada saat itu korban telah divisum dan dibuatkan berita acara pemeriksaan (BAP) bersama para saksi.

Berdasarkan keterangan korban dan para saksi, polisi menyelidiki salah satu akun gangster @bsdcity2016tng yang diduga telah melakukan kekerasan terhadap korban.

Selanjutnya, polisi mulai menyelidiki tersangka dan teman-temannya hingga penangkapan pada Minggu (26/6/2022) sekira pukul 05.42 WIB.

"Setelah diketahui identitas dan alamat rumahnya kemudian tim opsnal berhasil menangkap tersangka yang sedang tidur di kamarnya. Dan saat diinterogasi awal tersangka mengakui bahwa telah melakukan kekerasan dengan cara membacok korban menggunakan senjata tajam jenis celurit," ungkap Leo.

Baca juga: Petugas PPSU Dirampok Gangster di Sawah Besar, Duit THR 4,4 Juta Raib

Selanjutnya, polisi mengamankan pelaku dan barang bukti berupa sebuah senjata tajam (sajam) jenis celurit ke Polsek Pondok Aren guna penyidikan lebih lanjut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Megapolitan
Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Megapolitan
Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Megapolitan
Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Megapolitan
Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com