Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pesan Wagub Ariza untuk "Anak Tongkrongan Dukuh Atas": Kita Rawat, Jaga Kebersihannya

Kompas.com - 04/07/2022, 16:54 WIB
Muhammad Naufal,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria meminta para remaja yang nongkrong di Dukuh Atas, Menteng, Jakarta Pusat, agar menjaga kebersihan di wilayah tersebut.

Untuk diketahui, para remaja yang nongkrong di sekitar Terowongan Kendal, Dukuh Atas kebanyakan berasal dari luar DKI Jakarta, antara lain dari Citayam, Bojonggede, dan lainnya.

Selain kebersihan, Riza juga meminta para remaja yang menongkrong di sana untuk menjaga kerapihan dan ketertiban di Dukuh Atas.

Baca juga: Kata Wagub DKI Jakarta Ini Penyebab Dukuh Atas Kini Dipadati Remaja Citayam hingga Bojonggede dan Sekitarnya

"Yang penting mari kita rawat, kita jaga kebersihannya, kerapihannya, ketertibannya," paparnya saat ditemui, Senin (4/7/2022).

Riza berujar, usai kawasan itu ramai oleh remaja, Pemprov DKI Jakarta meminta kepada Satpol PP dan Dinas Kesehatan (Dinkes) guna menjaga keamanan hingga keamanan di Dukuh Atas.

Hal tersebut dilakukan untuk menjaga kenyamanan pengunjung yang datang ke Jakarta, utamanya kawasan Dukuh Atas.

Baca juga: Cerita Remaja Citayam yang Nongkrong dan Bikin Konten di Sekitar Stasiun MRT Dukuh Atas

"Kami juga terus menginformasikan kepada semua dan menyiapkan Satpol PP, Dinkes, dan lain-lain, untuk menjaga kebersihan, ketertiban, dan keamanan," ucap dia.

"Supaya lebih nyaman bagi semua, siapa saja pengunjung yang datang ke Jakarta, dengan maksud rekreasi, jalan-jalan," sambung Riza.

Dalam kesempatan itu, ia menyatakan bahwa kawasan Dukuh Atas menjadi ramai karena oleh beberapa hal.

Baca juga: Terowongan Kendal Jadi Favorit Remaja Citayam, Sampai Kapan Fenomena Berlanjut?

Salah satunya adalah masa libur sekolah yang kini sedang berlangsung.

"Memang karena libur sekolah anak-anak, dari Citayam itu datang ke Jakarta menggunakan kereta," ungkapnya saat ditemui, Senin (4/7/2022).

Akses transportasi yang mudah dari Citayam menuju Dukuh Atas menggunakan kereta rel listrik (KRL) juga menjadi salah satu penyebab ramainya kawasan tersebut.

"Itu kan kereta (KRL) langsung sampai ke Dukuh Atas," ucap Riza.

Selain itu, ia juga menduga bahwa banyak remaja yang ingin berekreasi dan mencari tempat hiburan di Jakarta, salah satunya di Dukuh Atas.

Riza menyatakan, Ibu Kota merupakan wilayah yang tak hanya dimiliki oleh warga DKI Jakarta saja melainkan dimiliki bangsa Indonesia.

Dengan demikian, politisi Gerindra itu menegaskan bahwa siapa pun boleh mengunjungi Jakarta.

"Jakarta ini kota milik semua, tidak hanya warga Jakarta, tapi seluruh warga Indonesia. Siapa saja boleh datang ke Jakarta," tegasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penyidikan Aiman Witjaksono Dihentikan, Polisi: Gugur karena Tak Berkekuatan Hukum

Penyidikan Aiman Witjaksono Dihentikan, Polisi: Gugur karena Tak Berkekuatan Hukum

Megapolitan
Belum Tahan Firli Bahuri, Kapolda Metro Terapkan Prinsip Kehati-hatian

Belum Tahan Firli Bahuri, Kapolda Metro Terapkan Prinsip Kehati-hatian

Megapolitan
Dishub DKI Jaga Trotoar di Jakpus yang Dimanfaatkan Sekelompok Orang Tarik Bayaran Pengendara Motor

Dishub DKI Jaga Trotoar di Jakpus yang Dimanfaatkan Sekelompok Orang Tarik Bayaran Pengendara Motor

Megapolitan
Oknum Anggota TNI Pengeroyok Warga Sipil di Depan Polres Jakpus Bukan Personel Kodam Jaya

Oknum Anggota TNI Pengeroyok Warga Sipil di Depan Polres Jakpus Bukan Personel Kodam Jaya

Megapolitan
Polisi: Sopir Truk Ugal-ugalan di GT Halim Bicara Melantur

Polisi: Sopir Truk Ugal-ugalan di GT Halim Bicara Melantur

Megapolitan
Kronologi 4 Warga Sipil Dianiaya Oknum TNI di Depan Mapolres Jakpus, Bermula Pemalakan Ibu Tentara

Kronologi 4 Warga Sipil Dianiaya Oknum TNI di Depan Mapolres Jakpus, Bermula Pemalakan Ibu Tentara

Megapolitan
Polisi Amankan 4 Remaja yang Bawa Senjata Tajam Sambil Bonceng 4 di Bogor

Polisi Amankan 4 Remaja yang Bawa Senjata Tajam Sambil Bonceng 4 di Bogor

Megapolitan
Wacana Sekolah Gratis, Emak-emak di Pasar Minggu Khawatir KJP Dihapus

Wacana Sekolah Gratis, Emak-emak di Pasar Minggu Khawatir KJP Dihapus

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Libatkan BRIN dalam Pengembangan 'Food Estate' di Kepulauan Seribu

Pemprov DKI Bakal Libatkan BRIN dalam Pengembangan "Food Estate" di Kepulauan Seribu

Megapolitan
Mengenang 9 Tahun Kematian Akseyna, Mahasiswa UI Berkumpul dengan Pakaian Serba Hitam

Mengenang 9 Tahun Kematian Akseyna, Mahasiswa UI Berkumpul dengan Pakaian Serba Hitam

Megapolitan
Pengeroyokan Warga oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus Mencekam, Warga Ketakutan

Pengeroyokan Warga oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus Mencekam, Warga Ketakutan

Megapolitan
'Update' Kecelakaan Beruntun di Gerbang Tol Halim Utama, Total 9 Mobil Terlibat

"Update" Kecelakaan Beruntun di Gerbang Tol Halim Utama, Total 9 Mobil Terlibat

Megapolitan
Oknum TNI Diduga Keroyok Warga Sipil di Depan Polres Jakpus, Warga: Itu Darahnya Masih Ada

Oknum TNI Diduga Keroyok Warga Sipil di Depan Polres Jakpus, Warga: Itu Darahnya Masih Ada

Megapolitan
Polda, Polri, dan Kejati Tak Bacakan Jawaban Gugatan MAKI Terkait Desakan Tahan Firli Bahuri

Polda, Polri, dan Kejati Tak Bacakan Jawaban Gugatan MAKI Terkait Desakan Tahan Firli Bahuri

Megapolitan
Oknum TNI Aniaya 4 Warga Sipil di Depan Mapolres Jakpus

Oknum TNI Aniaya 4 Warga Sipil di Depan Mapolres Jakpus

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com