Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi: Penculik dan Penyekap Gadis yang Ditangkap di Sunter Minta Tebusan Rp 50 Juta ke Ibu Korban

Kompas.com - 05/07/2022, 15:05 WIB
Tria Sutrisna,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polda Metro Jaya menyebutkan bahwa penculik dan penyekap gadis yang ditangkap di Jalan Sunter Karya Timur, Tanjung Priok, Jakarta Utara, minta tebusan Rp 50 juta kepada keluarga korban.

Hal itu disampaikan Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan ketika menjelaskan hasil pemeriksaan sementara terhadap pelaku berinisial R (42).

"Terlapor ini meminta uang tebusan sebesar Rp 50 juta kepada ibu korban, LA," ujar Zulpan dalam keterangannya, Selasa (5/7/2022).

Baca juga: Penyekap Mengaku Polisi yang Ditangkap di Sunter Culik Gadis 16 Tahun di Season City

Menurut Zulpan, uang tebusan tersebut diminta pelaku setelah membawa korban berinisial CAT (16) yang sedang pergi bersama temannya ke Mal Season City, Jakarta Barat.

Teman korban kemudian menghubungi orangtua CAT dan memberi tahu bahwa korban dibawa oleh seorang laki-laki tak dikenal menggunakan mobil.

Ibu korban kemudian langsung melaporkan kejadian yang menimpa anaknya ke Polda Metro Jaya.

Baca juga: Pelaku Penyekapan yang Ditangkap di Sunter Mengaku sebagai Polisi Saat Beraksi

Penyidik pun langsung menyelidiki laporan tersebut dan mengejar pelaku yang terlacak di wilayah Kampung Bahari.

"Tim Opsnal mendapatkan informasi mobil pelaku terparkir di dalam Kampung Bahari, kemudian dilakukan pengejaran terhadap pelaku hingga Jalan Sunter Karya Timur," kata Zulpan.

Diberitakan sebelumnya, Polda Metro Jaya menangkap seorang pelaku penyekapan di kawasan Jalan Sunter Karya Timur, Tanjung Priok, Senin kemarin.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi mengungkapkan, penangkapan bermula saat penyidik tengah menyelidiki dugaan kasus penyekapan yang pelakunya terlacak di kawasan Kampung Bahari.

Baca juga: Kronologi Penyekap Ditangkap di Sunter, Kabur dan Tabrak Belasan Kendaraan, lalu Diamuk Warga

Setelah itu, penyidik mendapatkan informasi bahwa terduga pelaku tengah berkendara di kawasan Jalan Sunter Karya Timur. Penyidik kemudian bergerak ke lokasi itu dan mengejarnya.

"Saat akan kami tangkap, dia melakukan perlawanan dengan melawan arus," ujar Hengki.

Dalam pelariannya, kata Hengki, pelaku menabrak belasan mobil dan motor di Jalan Sunter Karya Timur.

Warga dan pengendara lain yang berada di lokasi akhirnya ikut mengejar sampai akhirnya berhasil menghentikan pelaku. Pelaku dan mobilnya kemudian diamuk massa.

Baca juga: Hendak Ditangkap di Sunter, Pelaku Penyekapan Melawan dan Tabrak Sejumlah Kendaraan

Setelah itu, Hengki menyebutkan bahwa pelaku langsung dibawa oleh penyidik ke Mapolda Metro Jaya untuk diperiksa lebih lanjut terkait dugaan kasus penyekapan yang melibatkannya.

"Dia menabrak beberapa korban. Tapi tersangka sudah berhasil ditangkap, sekarang dalam proses penyidikan," kata Hengki.

Berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, pelaku beraksi dengan modus mengaku sebagai anggota Polri untuk memeras korbannya.

"Dia menyamar sebagai polisi, melakukan pemerasan," pungkas Hengki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Megapolitan
Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Megapolitan
Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Megapolitan
Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Megapolitan
Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Megapolitan
Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Megapolitan
Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Megapolitan
Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Megapolitan
Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal 'Fogging' buat Atasi DBD di Jakarta

Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal "Fogging" buat Atasi DBD di Jakarta

Megapolitan
April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Megapolitan
“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

Megapolitan
Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Megapolitan
Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Megapolitan
Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com