JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah ibu-ibu tampak mendatangi Mapolres Jakarta Selatan, Selasa (5/7/2022) siang. Dari gerbang mereka berjalan menuju ruang petugas jaga.
Belakangan diketahui, para ibu-ibu itu merupakan orangtua dari enam pelajar SMAN 70 Jakarta yang menjadi tersangka kasus pengeroyokan terhadap adik kelasnya.
Para orangtua murid itu datang bersama sejumlah remaja pria yang merupakan teman dari keenam tersangka tersebut.
Mereka datang ke sana untuk membesuk para tahanan yang sudah mendekam beberapa waktu di penjara.
Orangtua dari salah satu tersangka, Kalsum, menyampaikan bahwa putranya ada dalam kondisi sehat di tahanan.
Namun, menurut Kalsum, anaknya tampak tertekan karena kasus yang menjeratnya.
"Alhamdulillah sehat-sehat, tapi sedih, tertekan mungkin. Mereka kan masih pengen melanjutkan kuliahnya. Dengan adanya kejadian seperti ini, pasti terhambat semua prosesnya," ujar Kalsum di Mapolres Jakarta Selatan, Selasa (5/7/2022).
Kalsum mengaku tak berkeberatan jika anaknya dihukum untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya. Namun, ia berharap agar hukuman tersebut tak sampai menghancurkan masa depan sang anak.
"Jadi kami semua berharap pada semua pihak untuk merespons, untuk bisa memperjuangkan anak-anak kami, masa depan kami. Kami tidak berkeberatan mereka dihukum, tapi jangan sampai menghancurkan masa depannya," ucap Kalsum.
Baca juga: Pelaku Pengeroyokan Siswa SMAN 70 Masih Pelajar, Kriminolog Anjurkan Damai
"Penjara bukan hal yang tepat untuk mereka. Karena kan mereka perlu bimbingan, arahan, mereka harus belajar banyak. Mereka usia 18, memang usia masuk dewasa tapi belum secara mental dan secara kepribadiannya," imbuh dia.
Dalam kesempatan itu, Kalsum dan kelima orangtua para tersangka menyampaikan permintaan maaf kepada keluarga korban terkait kasus pengeroyokan tersebut.
"Intinya kami minta maaf ke keluarga korban sedalam-dalamnya, kami mohon maaf anak-anak kami melakukan kesalahan. Mohon dimaafkan," ujar Kalsum.
Orangtua para tersangka itu juga menyesali sikap pihak SMAN 70 Jakarta yang tidak menjembatani mereka dengan keluarga korban terkait kasus tersebut.
Para orangtua tersangka itu menilai sikap pihak sekolah yang seakan tak acuh terhadap kasus tersebut hingga berlanjut ke proses hukum.
Baca juga: Pengeroyokan di SMAN 70, KPAI: Sistem Pencegahan Kekerasan Sekolah Masih Lemah
Pihak sekolah diduga telah mengetahui soal kasus pengeroyokan itu, namun tidak mengambil langkah mediasi hingga keluarga korban beranggapan bahwa para orangtua tersangka tak memiliki niat untuk meminta maaf.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.